REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University Prof Arif Satria berpesan kepada para wisudawan-wisudawati lulusan IPB University agar tetap eksis dan selalu bersinergi dalam kontribusi membangun bangsa dan negara. Arif mengatakan hal itu dalam sambutannya pada upacara wisuda sarjana dan pascasarjana IV tahun ajaran 2019-2020 di Graha Widya Wisuda, kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (15/1).
Wisuda IV tahun ajaran 2019-2020 mewisuda sekitar 800 lulusan, baik jenjang sarjana, magister, dan doktor. Dalam sambutannya, Arif mengatakan, Indonesia saat ini dihadapkan pada beberapa krisis, terutama krisis lingkungan yang harus segera diatasi.
Krisis lingkungan itu memicu munculnya sejumlah masalah seperti banjir, pencemaran sungai, rusaknya ekosistem laut, pemanasan global, pencemaran udara, sulitnya air bersih, serta kerusakan hutan dan pencemaran tanah. “Krisis lingkungan ini juga berdampak pada masalah sumber daya alam, khususnya sumber pangan. Indonesia dihadapkan dengan dua masalah utama pangan, yaitu krisis pangan dan food loss and waste. Food loss and waste, Indonesia berada di nomor dua di dunia setelah Arab Saudi,” kata Arif.
Menyikapi persoalan tersebut, Guru Besar IPB University dari Fakultas Ekologi Manusia ini mengimbau, agar para lulusan tetap menjadi pembelajar yang tangguh. "Dengan menjadi pembelajar tangguh diharapkan para lulusan dapat eksis dan mampu menghadapi ketidakpastian yang terjadi di masa depan," katanya.
Menghadapi ketidakpastian tersebut, kata Arif, para alumnus perlu memiliki bekal tiga hal yaitu integritas, inovasi dan inspirasi. "Integritas itu dasarnya kejujuran, dengan kejujuran itulah kita bisa berkolaborasi sehingga mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat. Dari inovasi itulah kita bisa menginspirasi banyak orang," katanya.
Arif menambahkan, lulusan IPB juga perlu memiliki bekal skill, dalam menghadapi masa depan, seperti berpikir kritis, analitis, aktif belajar, kreatif, berinisiatif, berjiwa pemimpin, mampu memecahkan masalah, dan sebagainya.