REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah lelang kepala sekolah (Kepsek) yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta mendapat respons Mendikbud, Muhammad Nuh. Menurutnya, penerapan sistem lelang ini bisa positif maupun negatif.
‘’Ini hanya masalah cara atau media,’’ ujar Nuh, kepada wartawan seusai memberikan pembekalan calon dosen tetap non-PNS di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (18/12). Cara tersebut bisa positif maupun negatif dalam pelaksanaanya.
Menurut Mendikbud, pada sistem lelang mungkin ada orang yang sebenarnya bagus namun tidak mengajukan diri dalam proses itu. Meskipun demikian, cara apa pun dipakai diharapkan bisa mendapatkan kepala sekolah yang memadai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Intinya, cara pemilihan harus menghasilkan kepsek yang terbaik.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk posisi kepala sekolah. Dalam seleksi ini, ada 180 jabatan kepala sekolah di tingkat SMA dan SMK yang akan dilelang. Proses seleksi dilakukan sejak 13 hingga 14 Desember lalu.