Rabu 18 Dec 2013 20:11 WIB

Mendikbud : Lelang Kepala Sekolah Bisa Positif dan Negatif

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Fernan Rahadi
Mendikbud  Mohammad Nuh
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah lelang kepala sekolah (Kepsek) yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta mendapat respons Mendikbud, Muhammad Nuh. Menurutnya, penerapan sistem lelang ini bisa positif maupun negatif.

‘’Ini hanya masalah cara atau media,’’ ujar Nuh, kepada wartawan seusai memberikan pembekalan calon dosen tetap non-PNS di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (18/12). Cara tersebut bisa positif maupun negatif dalam pelaksanaanya.

Menurut Mendikbud, pada sistem lelang mungkin ada orang yang sebenarnya bagus namun tidak mengajukan diri dalam proses itu. Meskipun demikian, cara apa pun dipakai diharapkan bisa mendapatkan kepala sekolah yang memadai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Intinya, cara pemilihan harus menghasilkan kepsek yang terbaik.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk posisi kepala sekolah. Dalam seleksi ini, ada 180 jabatan kepala sekolah di tingkat SMA dan SMK yang akan dilelang. Proses seleksi dilakukan sejak 13 hingga 14 Desember lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement