REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, jika dibandingkan dengan hasil Ujian Nasional (UN) SMA tahun lalu, persentase kelulusan memang mengalami penurunan.
"Sebagai gambaran saja, terjadi penurunan persentase kelulusan sebesar 0,01 persen. Jumlah ini tidak signifikan," kata Nuh di Jakarta, Senin, (19/5).
Total siswa UN SMA yang tidak lulus tahun ini, terang Nuh, berjumlah 7.811 siswa. Mereka tersebar di seluruh sekolah di Indonesia. Namun, kata Nuh, jumlah peserta UN yang paling banyak tidak lulus itu berasal dari Aceh.
"Peserta UN yang tidak lulus di Aceh mencapai 785 siswa, meski dibandingkan tahun lalu sudah ada penurunan," katanya.
Nuh mengaku ikut sedih karena masih ada anak-anak yang tidak lulus UN. "Saya ikut sedih karena masih ada adik-adik yang belum lulus, namun harus tetap bersemangat, jangan putus asa," katanya.
Anak-anak yang tidak lulus, terang Nuh, masih bisa ikut UN paket C pada Agustus. Jadi masih ada waktu untuk belajar lagi dan memperbaiki.
"Memang kalau anak yang belum lulus UN tidak bisa ikut SNMPTN. Namun kalau mereka lulus UN dengan ikut paket C, maka mereka bisa masuk perguruan tinggi swasta," kata Nuh.
Menurut Nuh, meski Aceh yang paling banyak siswa tidak lulus namun tidak boleh memberikan stigma kalau di luar jawa kualitasnya jelek. "Tidak boleh memberikan stigma seperti itu," katanya.