Senin 08 Sep 2014 14:36 WIB

Permainan Tradisional Bentuk Karakter Anak

Rep: c67/ Red: Agung Sasongko
 Seorang turis asing mencoba permainan tradisional congklak pada acara Jakarta Festival Museum Day 2012, di Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (19/5).  (Prayogi/Republika)
Seorang turis asing mencoba permainan tradisional congklak pada acara Jakarta Festival Museum Day 2012, di Taman Fatahillah, Jakarta Barat, Sabtu (19/5). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Permainan tradisional dinilai memiliki peran penting dalam mendidik karakter anak. Usia anak-anak merupakan masa emas yang harus diberdayakan dengan optimal.

Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman, Sri Purnomo, dalam sambutannya pada acara perayaan puncak hari anak nasional, Senin (8/9), di lapangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman. Menurutnya, melestarikan permainan tradisional memiliki dampak yang positif terhadap pertumbuhan anak.

Purnomo mengakui, perkembangan zaman membuat anak-anak tidak lagi mengenal permainan tradisional. Padahal, tutur Purnomo, tidak semua permainan modern memiliki dampak yang positif. “Permain tradisional bisa memberikan pendidikan karaketar,” ujar Purnomo.

Menampilkan permainan tradisional pada perayaan puncak hari anak nasional tersebut, Purnomo menambahkan, untuk meningkatkan semangat belajar anak-anak di Sleman. Pasalnya, anak merupakan faktor pendukung di masa kini dan masa mendatang.

Oleh karena itu, Purnomo menegaskan, Pemkab Sleman berharap anak-anak Sleman memiki kecerdasan yang tinggi. Selain itu, lanjut Purnomo, mereka juga mampu mengasah kemandirian.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement