REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia terpilih sebagai tuan rumah konferensi anak muda dunia terbesar di bidang energi, lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan ini bertajuk ‘International Student Energy Summit (ISES) 2015, yang akan dilaksanakan di Bali pada 10-13 Juni 2015
ISES merupakan forum dwi-tahunan serta bagian dari gerakan global anak muda terbesar yang berfokus pada peran anak muda dalam pembangunan masa depan energi dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. ISES telah mengundang ribuan mahasiswa-mahasiswi dari lebih dari 100 negara.
Dalam hal ini, ISES merupakan program dari organisasi induk bernama student energy yang merupakan organisasi non-profit global yang berfokus pada edukasi anak muda di bidang energi, lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Student Energy diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bekerja sama dengan salah satu agenda dan program fokus PBB untuk dekade ini yakni Sustainable Energy For All (SE4ALL).
ISES sendiri telah mendapat pengakuan dan dukungan dari Sekjen PBB Ban Ki Moon. Selain itu, ISES juga telah mendatangkan pembicara-pembicara sekelas peraih nobel, saintis, dan peneliti berkelas dunia, mantan perdana menteri, aktivis dunia dan berbagai sosok ternama di lingkup global untuk berinteraksi dan menginspirasi generasi muda saat ini.
Di 2015, kata Vice Chair Marketing ISES 2015 Petroleum Engineering Department Institut Teknologi Bandung Deva Tasia Ulitha, Indonesia dan Instititut Teknologi Bandung (ITB) sebagai institusi tuan rumah akan meneruskan estafet pergerakan global anak muda dunia ini untuk pertama kalinya di Asia Tenggara. Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah merupakan buah hasil dari perjalanan panjang.
“Indonesia dan tim mahasiswa-mahasiswi bangsa ini berhasil mengalahkan 15 negara pesaing seperti Brazil, Amerika Serikat, Pakistan, Kanada dan Belanda selama proses pencalonan tuan rumah yang dimulai dari Juli 2013,” ujar Deva.