Senin 09 Mar 2015 19:50 WIB

136 Sekolah DIY Belum Mengisi PDSS

Rep: Heri Purwata/ Red: Yudha Manggala P Putra
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Foto: uin-suka.ac.id
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 136 dari 367 sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum melakukan pengisian data sekolah dan siswa (PDSS) hingga pekan terakhir. Sekolah-sekolah tersebut masih memiliki waktu tiga hari untuk mengisi PDSS.

"Jika sekolah tidak melakukan pengisian PDSS maka siswanya tidak dapat mendaftarkan perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, red)," kata Prof Sutrisno, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (9/3).

SNMPTN untuk wilayah DIY diikuti UIN Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sedangkan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta yang telah menjadi PTN belum masuk SNMPTN 2015.

Lebih lanjut Sutrisno mengharapkan agar sekolah yang belum mengisi PDSS segera memanfaatkan waktu yang tinggal tiga hari. Sedangkan pendaftaran mahasiswa akan ditutup Ahad (15/3).

Menurut Sri Peni Wastutiningsih, Direktur Bidang Akademik UGM ada beberapa alasan sekolah belum mengisi PDSS. Di antaranya, sekolah sudah pesimis tidak ada siswanya yang mendaftarkan melalui jalur SNMPTN. "Ada juga sebelumnya, tidak ada siswa yang diterima melalui SNMPTN sehingga enggan mengisi PDSS," kata Sri Peni.

Pendaftar SNMPTN untuk wilayah DIY, UGM sebanyak 31.033 orang, UNY sebanyak 21.151 orang, dan UIN Suka 4.245 orang. "Jumlah pendaftar ini akan terus bertambah cepat pada hari-hari terakhir," kata Sri Peni.

Sementara Wardan Suyanto, Wakil Rektor Bidang Akademik UNY selaku panitia SNMPTN berpesan kepada kepala sekolah, orangtua, dan siswa diharap untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan. Informasi resmi SNMPTN hanya diperoleh melalui website, http://www.snmptn.ac.id dan kontak ke http://halo.snmptn.ac.id

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement