Sabtu 25 Jul 2015 20:02 WIB

Menteri Yohana: Anak-Anak Nayaro Butuh Pendidikan

Rep: C32/ Red: Ilham
Mudik Ramah Anak: Menteri Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Yohana Yembise meninjau Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (10/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Mudik Ramah Anak: Menteri Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Yohana Yembise meninjau Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Yohana Yambise menyatakan anak-anak harus mendapatkan hak pendidikan wajib 12 tahun. Ia menjelaskan pemerintah harus lebih memperhatikan sektor pendidikan.

“Masyarakat Nayaro meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat di Kampung Nayaro,” kata Yohana dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ROL, Sabtu (25/7).

Ia menegaskan, anak-anak di kampung tersebut juga memiliki hak untuk sekolah, bermain, berpartisipasi, dan bebas melaksanakan apa saja. Terutama, kata Yohana, anak-anak juga berhak untuk berkomunikasi dengan orang tuanya.

Terkait hal tersebut, anak memiliki peran penting di keluarganya atau di negara tempat ia tinggal. “Mereka (anak-anak) merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan dilindungi,” jelas Yohana.

Diketahui, bagi masyarakat ekonomi lemah, pemerintah sudah menyiapkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar agar anak-anak bisa belajar gratis sampai tingkat SMA. Disamping itu, Yohana juga menyatakan akan mengirimkan guru untuk mengajar melalui bantuan Lembaga Indonesia Cerdas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement