Rabu 12 Aug 2015 19:23 WIB

Menyedihkan, Tujuh Juta Anak Indonesia tak Bersekolah

Rep: C13/ Red: Ilham
Anak jalanan
Foto: M Syakir/Republika
Anak jalanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP), Totok Amin Soefijanto mengungkapkan, tujuh juta anak Indonesia tidak bersekolah. Rata-rata usia sekolah berkisar 7 hingga 19 tahun.

“Kalau tingkat putus sekolah di tingkat SD relatif rendah,” ujar Totok saat diskusi mengenai 'Program Wajib Belajar 12 Tahun, 70 Tahun Indonesia Merdeka: Negeri Impian Tanpa Anak Putus Sekolah' yang diadakan Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (12/8).

Totok mengatakan, tingkat putus sekolah pada tingkat pendidikan SD berkisar 1,09 persen pada tahun yang sama. Menurutnya, 95,3 persen lulusan SD tetap melanjutkan ke tingkat SMP.

Menurut Totok, jumlah putus sekolah pada tingkat tersebut tidak seberapa dibandingkan pada siswa yang melanjutkan dari SMP ke SMA. Ia menegaskan, sebanyak 1,74 persen siswa terpaksa berhenti sekolah pada tingkat ini. Kemudian, kata dia, delapan persen siswa yang lulus SMP tidak melanjutkan ke pendidikan selanjutnya.

Totok berpendapat, penyebab utamanya adalah status sosial ekonomi orangtuanya si anak. Selanjutnya, jarak dari rumah ke sekolah dan aspek disabilitas masih memprihatinkan.

Mengenai status ekonomi, Totok menegaskan, hal ini berkaitan dengan biaya useragam, makanan, transportasi, buku, dan perangkat pendukung lainnya. Jadi, lanjut dia, bukan hanya dari aspek biaya sekolah semisal bayaran bulanan siswa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement