Sabtu 29 Aug 2015 01:01 WIB

Gandeng CISFED, Bina Sarana Informatika Dukung Ekonomi Syariah

BSI-CISFED gelar kajian tematik ekonomi syariah, di Bekasi, Jumat (28/8).
Foto: Dok BSI
BSI-CISFED gelar kajian tematik ekonomi syariah, di Bekasi, Jumat (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Geliat perekonomian syariah di Indonesia kini semakin meningkat. Sejumlah praktisi dan akademisi muda Indonesia yang tergabung ke dalam organisasi CISFED (Center for Islamic Studies in Finance, Economics and Development) konsen terhadap  peningkatan awareness masyarakat akan pendekatan ekonomi Islam.

Mereka  berusaha untuk selalu mengadakan seminar maupun kajian mengenai perekonomian syariah secara berkesinambungan.

Gayung bersambut, Bina Sarana Informatika (BSI) menggandeng CISFED dalam rangka mendorong perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air.

Keduanya menggelar kajian tematik bertajuk “Challenges Impinging Shariah Economic Fiat Money di Kampus BSI  Kalimalang, Bekasi, Jumat (28/8).

“Kajian tematik ini merupakan bentuk komitmen CISFED dan Bina Sarana Informatika dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” kata Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro saat membuka kajian tematik tersebut.

Naba menambahkan, kerja sama antara BSI dan CISFED yang telah terjalin dengan baik ini, dapat menjadi sinergi bagi perkembangan perekonomian syariah di Indonesia. “Sistem perekonomian syariah semoga dapat menjadi solusi yang baik untuk menanggulangi isu-isu ekonomi yang sedang melanda Indonesia,” kata Naba.

 

Kajian tematik kali ini merupakan yang keempat yang diadakan oleh CISFED. Menurut Ketua Dewan Pembina CISFED Farouk Abdullah Alwyni,  kajian telematik yang terlaksana atas kerja sama antara CISFED dan BSI ini menjadi kegiatan positif bagi masyarakat yang haus akan sumber ilmu mengenai perekonomian Islam di Indonesia.

“Kami mengucapkan terimakasih atas kerja sama antara CISFED dan BSI, sehingga kajian ini terlaksana dengan baik,” tutur Farouk.

Kajian tematik ini diisi oleh pembicara yang kompeten di bidangnya yaitu Prof Dr Jamal Othman (Profesor Universitas Kebangsaan Malaysia), dan  dipandu oleh moderator yang andal yaitu Dr H Hidajat Sufyan SE MM (Ketua Pascasarjana PERBANAS).

Para peserta sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh pembicara mengenai isu terhangat mengenai perekonomian Indonesia saat ini, yaitu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar dan bagaimana peran perekonomian syariah untuk mengatasi isu tersebut.

“Diharapkan dengan terlaksananya kajian tematik ini dapat menjadi sumbang ilmu dan menambah wawasan masyarakat mengenai perkembangan perekonomian islam di Indonesia,” kata Naba Aji Notoseputro.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement