REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Moehi National Competition (Monaco) 2017 tengah berlangsung. Satu dari serangkaian peringatan milad ke-68 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ini dinilai miliki potensi yang sangat besar sebagai wadah kreativitas dan keterampilan generasi muda.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta Danu Pranata mengatakan, itu merupakan satu dari empat aspek penting yang dirasa melatarbelakangi Monaco. Karenanya, ia sebagai alumni tahun 79 merasa bangga atas perhelatan Moehi National Competition.
"Ini wadah menyatukan berbagai potensi generasi muda," kata Danu saat memberi sambutan di pembukaan Monaco 2017, Ahad (3/9).
Sebelumnya, ia turut menuturkan tiga aspek yang dianggap menjadi latar belakang diselenggarakannya Moehi National Competition. Pertama, keberadaan Kota Yogyakarta di Indonesia sendiri yang memiliki julukan sebagai kota pelajar.
Lalu, lanjut Danu, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta yang merupakan sekolah menengah atas pilihan dari banyak pelajar berbagai daerah. Selanjutanya, keyakinan dari Muhi sendiri tentang dapat senantiasa berkembangnya potensi pelajar di Indonesia.
Ia berpendapat, empat aspek itu merupakan latar belakang dari diselenggarakannya Moehi National Competition (Monaco). Menurut Danu, itu pula yang menjadi alasan beragamnya sekolah yang turut mengirimkan pesertanya mengikuti Monaco.
"Karenanya, kita sama-sama berharap Monaco bisa sukses, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta maju, Muhammadiyah kuat dan Indonesia jaya, bermartabat dan berdaulat," ujar Danu.
Senada, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Tri Ismu Husnan Purwono menuturkan, kegiatan ini merupakan realitas di masyarakat tentang tingginya kompetisi. Karenanya, kompetisi yang dicerminkan ke anak-anak harus jujur, adil dan transparan.
Ia merasa, dengan dicerminkannya kompetisi yang jujur, adil dan transparan, akan meninggalkan pola pikir yang baik di otak anak-anak. Menurut Tri, pola pikir itu yang akan menjadikan anak-anak tumbuh menjadi pemuda yang diharapkan bangsa. "Kami berharap, ini jadi bentuk pembelajaran untuk ke depan," kata Tri.