REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meraih Anugerah Diktisaintek Kategori Anugerah Perguruan Tinggi Terproduktif dalam Penelitian di Bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Penghargaan diberikan oleh LLDikti Wilayah III, Rabu (24/9/2025). Penghargaan ini diraih melalui kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMJ.
Ketua LPPM UMJ Tri Yuni Hendrawati menyampaikan rasa syukur dan bangga atas penghargaan ini. Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerja kolektif seluruh dosen, mahasiswa, dan civitas academica UMJ.
“UMJ melalui LPPM akan terus menginovasi penelitian untuk menghasilkan inovasi berdampak STEM, dan ini akan terus dimajukan seiring UMJ sebagai pusat peradaban Islam global,” ujarnya.
Proses seleksi Anugerah Diktisaintek di tingkat LLDIKTI Wilayah III ini berlangsung dengan ketat dan komprehensif. Penilaian mencakup berbagai indikator, mulai dari bukti inovasi, paten, dan HKI, publikasi ilmiah lima tahun terakhir yang terindeks Scopus, SINTA, maupun WoS.
Selain itu, data dosen aktif bidang STEM, peringkat akreditasi BAN-PT dan QS Ranking serta penerimaan hibah penelitian juga menjadi penilaian. Selanjutnya, ada penilaian kontrak kerja sama kolaboratif, dokumentasi fasilitas riset STEM, dampak sosial dari penelitian, hingga program pelatihan peneliti muda. Berdasarkan seleksi, UMJ dinilai mampu memenuhi kriteria tersebut dengan sangat baik.
Capaian UMJ tidak lepas dari hasil nyata berupa 19 judul paten dan HKI, 438 judul publikasi ilmiah nasional dan internasional di bidang STEM, serta 102 dosen aktif yang meliputi 22 asisten ahli, 51 lektor, 24 lektor kepala, dan 5 profesor. UMJ juga memperkuat posisinya dengan menjalin kolaborasi strategis bersama perguruan tinggi dalam dan luar negeri, industri, hingga lembaga riset pemerintah.
Sejumlah inovasi unggulan UMJ turut menjadi sorotan, seperti pengembangan ekstrak Aloe Vera untuk komersialisasi kosmetik skala IKM, produk obat kumur propolis herbal, serta penelitian terkait dukungan bagi individu berkebutuhan khusus. Inovasi-inovasi ini menunjukkan bahwa penelitian di UMJ tidak berhenti pada publikasi semata, tetapi terus diarahkan untuk hilirisasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Yuni menegaskan penghargaan ini menjadi pemacu semangat bagi UMJ untuk terus maju. “UMJ akan menjadi universitas yang menghasilkan inovasi berdampak dan hilirisasinya dapat melahirkan produk yang dikolaborasikan dengan mitra industri maupun masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh civitas academica UMJ tidak boleh hanya menjadi menara gading, tetapi harus hadir memberi solusi nyata,” kata dia.
Dengan penghargaan ini, UMJ semakin memperkuat posisinya sebagai kampus riset yang produktif, berdaya saing, serta berkomitmen melahirkan inovasi bagi kemajuan bangsa dan umat.