REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG- Balai Bahasa Provinsi Sumatra Barat melakukan pembinaan komunitas baca untuk pegiat-pegiat komunitas baca di Kota Padangpanjang, pekan ini. Mereka mengadakan pembinaan selama tiga hari sejak Senin (11/3) sampai Rabu (13/3) di Ruang UKM Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Dwi Sutana, mengatakan, Pembinaan Komunitas Baca salah satu program Balai Bahasa untuk menguatkan gerakan literasi komunitas-komunitas baca di daerah.
“Balai Bahasa melakukan pendampingan dan mendatangkan narasumber-narasumber yang berkompeten di bidangnya. Harapan kami, program ini mampu menyemangati pegiat komunitas baca untuk terus bergerak dan menumbuhkan komunitas-komunitas baru,” Dwi Sutana, melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (12/3).
Di tempat yang sama, penasihat dan pendiri Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang, Sulaiman Juned mengatakan, komunitas-komunitas baca telah banyak tumbuh di Kota Padangpanjang. Hal ini seiring dengan gerakan literasi nasional yang dicanangkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kota Padang Panjang melalui pencanangan Kota Literasi.
Juned menambahkan pemerintah dan berbagai komunitas baca harus terus mendorong kesadaran membaca yang sudah mulai berkembang di masyarakat
“Eksistensi komunitas baca yang semakin tumbuh di Padangpanjang tidak lepas dari keterlibatan berbagai pihak, khususnya kesadaran masyarakat atas pentingnya membaca buku,” ujar Juned.
Secara khusus Sulaiman Juned menyampaikan apresiasi kepada Balai Bahasa atas kerjasama kegiatan pembinaan komunitas di Padang Panjang. Keterlibatan pemerintah kata dia telah menambah spirit Komunitas Seni Kuflet sebagai salah satu komunitas yang tumbuh di Padang Panjang selama 20 tahun terakhir.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga tersebut mendatangkan narasumber dari Penyuluh Balai Bahasa Sumbar Puteri Asmarini, pegiat Tanah Ombak Padang Suhendri dan penulis sekaligus aktivis literasi Muhammad Subhan.