Rabu 02 Oct 2019 00:01 WIB

Mendikbud: Pelajaran PMP akan Diajarkan Kembali

Kemungkinan PMP akan diajarkan kembali tahun depan.

Guru mengajar sejumlah siswa SD Kelas 5 di kelas yang kekurangan meja dan bangku sekolah di SDN Kertajaya 02, Kampung Babakan RT 02/06, Desa Kertajaya, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Guru mengajar sejumlah siswa SD Kelas 5 di kelas yang kekurangan meja dan bangku sekolah di SDN Kertajaya 02, Kampung Babakan RT 02/06, Desa Kertajaya, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan saat ini melakukan pengkajian agar mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) diajarkan kembali.

"Ini kami sedang melakukan evaluasi kurikulumnya formalnya, yaitu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan saat ini dipelajari dan dikaji akan dipisahkan kembali. Jadi ada PPKn dan ada PMP," ujarnya usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga

Sebelumnya, PMP digabung dengan PPKN. Namun, hal itu lebih berat pada pengetahuan dibandingkan nilai-nilai moral Pancasila itu. Padahal penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan melalui perilaku.

"Oleh karena itu, berdasarkan kajian kami kemungkinan akan ditata ulang kembali, yang mana PMP menjadi mata pelajaran sendiri," kata Muhadjir.

Meski demikian, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan mempertimbangkan juga bagaimana mata pelajaran PMP tersebut tidak menambah beban siswa. Hal itu dikarenakan juga ada program penguatan pendidikan karakter.

"Kalau semuanya berjalan lancar, kemungkinan mulai tahun depan PMP bisa diajarkan kembali," ujarnya.

Pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila diselenggarakan di kawasan Monumen Pancasila Sakti di Jakarta Timur, Selasa. Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara dalam peringatan itu. Sedangkan Muhadjir ditunjuk menjadi pembaca doa pada upacara tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement