REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Mobil formula Bimasakti hasil karya Tim Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang beranggotakan 16 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik akan mengikuti kompetisi "9th Student Formula SAE" di Jepang, 5-9 September 2011.
"Bimasakti merupakan mobil formula yang terpilih mewakili Indonesia dalam kompetisi yang diikuti 86 tim universitas dari sejumlah negara," kata Koordinator Teknis Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) Akmal Irfan Majid di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, Bimasakti merupakan mobil formula sesuai standar mobil kelas mahasiswa dengan kualifikasi di bawah mobil formula satu, tetapi masih di atas gokart. Pembuatan mobil Bimasakti dilakukan sejak Januari 2011 dan saat ini sudah berhasil menyelesaikan tahap manufaktur dan penyelesaian kendaraan.
"Mobil itu menggunakan mesin Suzuki Thunder 250 cc bantuan dari Ikatan Ahli Teknologi Otomotif (IATO). Untuk mendapatkan performa maksimal, tim melakukan modifikasi dengan kapasitas 322 cc dan menguji kelayakan kendaraan melalui 'test drive'," katanya.
Ia mengatakan, dengan kapasitas mesin sebesar itu mobil dapat meluncur dengan kecepatan 140-160 km/jam. Pembuatan Bimasakti menelan biaya sebesar Rp140 juta yang dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan material mobil.
"Dana tersebut berasal dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM. Dana yang dikeluarkan untuk perakitan Bimasakti memang cukup besar, karena harus menggunakan sejumlah material impor," katanya.
Koordinator Nonteknis Tim UGM Andika Rinaldo Asry mengatakan, Bimasakti diharapkan dapat meraih hasil terbaik dalam kompetisi tersebut.
Menurut dia, sebagai pendatang baru dalam kompetisi tersebut Tim UGM tidak berharap muluk-muluk. Namun, diharapkan penghargaan 'The Best Rookie Team', yang merupakan penghargaan khusus untuk tim pendatang baru terbaik, dapat diraih.
"Mobil tersebut akan dilepas secara resmi di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri (PKKH) UGM pada 19 Juli 2011. Selanjutnya Bimasakti akan bertanding dengan tim dari beberapa negara, di antaranya China, India, Jepang, Korea Selatan, Pakistan, dan Thailand," katanya.