REPUBLIKA.CO.ID,Selain terus berbenah untuk meningkatkan kualitasnya dalam bidang pendidikan dan penelitian, UMJ juga giat melakukan pengabdian masyarakat dan sosialisasi nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan.
Aksi nyata yang paling fenomenal dilakukan UMJ adalah saat terjadi musibah “tsunami” Situ Gintung, akhir Maret 2009 lalu. Saat itu, seluruh sumber daya yang dimiliki UMJ dikerahkan seluruhnya untuk membantu korban Situ Gintung, bersama berbagai elemen masyarakat dan pemerintah. Posko penanganan Situ Gintung juga berada di kampus UMJ. Sarana dan prasarana kampus UMJ sendiri mengalami kerusakan cukup parah yang ditaksir senilai Rp. 13,5 milyar.
UMJ juga aktif terlibat dalam penanganan trauma pasca bencana jebolnya tanggul Situ Gintung tersebut. Perstiwa itu pasti menyisakan duka dan trauma yang mendalam pada korban selamat. Apalagi bagi mereka yang kehilangan kelurga, harta benda dan tempat tinggal tentunya mengalami berbagai guncangan jiwa. Oleh karena itu, dengan mengerahkan sumber daya yang ada, UMJ membuka healing service bagi para korban Situ Gintung. Tujuannya untuk menghilangkan atau minimal mengurangi rasa trauma pada korban secara perlahan-lahan.
Sebagai komitmen UMJ untuk mencerdaskan bangsa dan mendidik masyarakat, UMJ memberikan bantuan beasiswa kepada mereka yang tidak mampu untuk melanjutkan kuliahnya di UMJ. “UMJ banyak menerima mahasiswa dari daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur, pengungsi Timor Leste dan lain-lain. Karena mereka tidak mampu dan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan sangat kuat, UMJ membebaskan biaya kuliah mereka,” ujar Masyitoh. Mantan Pembantu Rektor I UMJ itu menambahkan, para mahasiswa yang tidak mampu itu bukan hanya dibantu biaya pendidikannya, tetapi juga disediakan asrama dan dicarikan donasi untuk menunjang kehidupan sehari-hari mereka. “Harapan saya, setelah mereka menamatkan pendidikannya dan berhasil meraih gelar sarjana dari UMJ, mereka segera kembali ke kampung halamannya untuk membangun masyarakatnya menjadi lebih maju dan sejahtera,” katanya.
Pengabdian masyarakat juga dilakukan dalam bentuk sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, revitalisasi Posyandu di sejumlah wilayah di Tangerang Selatan, pengentasan buta aksara, mendirikan sekolah layanan khusus bagi anak-anak jalanan di wilayah Jakarta Utara, mengelola desa binaan, sahur on the road bagi anak jalanan yang rutin dilaksanakan setiap Ramadhan, pelayanan kesehatan murah bagi masyarakat dan lain-lain.
Selama ini UMJ juga giat mensosialisasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, tidak hanya di kalangan civitas akademika tetapi juga kepada masyarakat luas. Sarana yang digunakan antara lain melalui Pesantren Ramadhan atau Pengkajian Ramadhan. Seperti misalnya pada Ramadhan 1432 H tahun ini, UMJ ditunjuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjadi panitia sekaligus tuan rumah pelaksanaan Pengkajian Ramadhan 1432 H yang diikuti sekitar 400 peserta dari pengurus pusat sampai wilayah Muhammadiyah di berbagai daerah Indonesia. (adv)
Universitas Muhammadiyah Jakarta