Selasa 10 Sep 2019 09:07 WIB

Puluhan Mahasiswa Asing Belajar Budaya Indonesia di UMM

Mahasiswa dari 13 negara menjadi mahasiswa BIPA UMM.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Puluhan mahasiswa asing resmi menjadi mahasiswa lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: umm
Puluhan mahasiswa asing resmi menjadi mahasiswa lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan mahasiswa asing yang berasal 13 negara di antaranya Jepang, Korea, Mesir, dan Hungaria resmi menjadi mahasiswa lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka telah dikukuhkan saat Opening Ceremony Mahasiswa BIPA UMM yang digelar Ruang Sidang Senat, Senin (9/9).

Wakil Rektor UMM, Profesor Syamsul Arifin menyebut, kegiatan ini bagian dari UMM yang memiliki visi Internasional. Beberapa indikatornya seperti UMM memiliki beberapa siswa dari luar negeri dan berhubungan baik dengan universitas dunia. Tujuannya, untuk meningkatkan collaborative researchdengan profesor-profesor luar negeri.

Baca Juga

Syamsul berharap program beasiswa ini bisa mengembangkan visi Internasional UMM. Apalagi Mahasiswa asing ini akan menempuh pendidikan selama satu tahun. "Sepuluh bulan belajar bahasa, dan dua bulan melakukan Village Home Stay. Mereka akan tinggal bersama orang tua asuh," kata Syamsul.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, setelah satu tahun mahasiswa asing ini belajar bahasa dan budaya Indonesia, mereka umumnya sudah bekerja sebagai penerjemah. Bahkan sudah bekerja di beberapa perusahaan negaranya yang mempunyai hubungan dengan Indonesia. Salah satunya di perusahaan Indonesia yang ada di negaranya.

Kepala BIPA, Arif Budi Wurianto menyampaikan, pihaknya juga tetap menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan para alumni BIPA. “Hal ini dilakukan karena kita juga akan melakukan kerjasama dengan universitas asal negara alumni-alumni BIPA UMM," ungkapnya, melalui pesan resmi yang diterima Republika.co.id.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement