REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Insiden jatuhnya pembalap MotoGP dari tim Ducati Corse Jorge Lorenzo saat balapan GP Aragon baru dimulai akhir pekan lalu sempat memunculkan perseteruan dengan kompatriotnya, Marc Marquez. Lorenzo menyebut, kecelakaan yang membuat motor besutannya bernomor 99 terjatuh akibat ulah Marquez.
Lorenzo mengungkapkan, Marquez menyalipnya terlalu agresif ketika memulai GP Aragon di Sirkuit Motorland Aragon. Namun setelah Marquez meminta maaf dengan menelepon langsung dan menanyakan kondisinya atas kejadian tersebut, Lorenzo menarik pernyataannya yang sebelumnya menyatakan Marquez memiliki andil atas kejadian tersebut.
Akibat insiden yang menyebabkan dislokasi ibu jari kaki, Lorenzo diragukan bisa tampil di GP Thailand di Sirkuit Buriram, Ahad (7/10) mendatang.
Dalam akun Twitternya, Lorenzo menyatakan, “Saya menarik kalimat yang sebelumnya saya ungkapkan. Marquez telah menghubungi dan menanyakan kondisi saya. Dia adalah pria terhormat.”
Akhir pekan lalu, Lorenzo memang harus melalui balapan yang buruk di Sirkuit Aragon. Memulai balapan dari posisi terdepan, Lorenzo justru mengalami kecelakaan ketika memasuki tikungan pertama. Pembalap asal Spanyol itu berusaha bangkit. Namun ternyata ia berjalan terpincang-pincang sehingga harus ditandu oleh petugas lintasan.
Setelah Lorenzo dibawa ke pusat medis di Sirkuit Motorland Aragon, tim dokter kemudian menyatakan kondisi pembalap berusia 31 tahun itu tidak fit karena mengalami dislokasi jari kaki.
Situasi tersebut membuat kepastian Lorenzo untuk membalap di GP Thailand dua pekan mendatang menjadi tanda tanya. Usai mengunjungi dokter di Barcelona pada Senin (24/9) malam WIB, pembalap Ducati Corse itu diragukan dapat mengaspal di Sirkuit Buriram.
Mantan pembalap Yamaha itu diyakini masih mengalami rasa sakit pada jari kakinya dan sangat berisiko jika turun membalap dan terjadi kecelakaan lain. Padahal, Lorenzo dihadapkan pada jadwal ketat.