Kamis 27 Sep 2018 13:44 WIB

Rupiah Menguat Saat Bunga Fed Naik, Darmin: Sudah Diprediksi

Bank Sentral AS kembali menaikkan suku bunga acuannya menjadi berkisar 2-2,25 persen

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
The Fed/Ilustrasi
Foto: ABC News
The Fed/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat setelah pengumuman kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.919 per dolar AS pada Kamis (27/9) atau menguat dibandingkan posisi Rabu (26/9) yang berada di level Rp 14.938 per dolar AS.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, hal itu terjadi lantaran pasar telah memprediksi kebijakan The Fed tersebut. "Ya karena memang sudah diprediksi orang apa yang terjadi di AS itu," kata Darmin usai menghadiri Rakornas Pariwisata III di Jakarta, Kamis (27/9).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, pemerintah juga sudah menyampaikan terkait arah kebijakan The Fed ke depan. Pemerintah juga terus menyampaikan kondisi fiskal yang sehat dengan didukung tingkat keseimbangan primer positif dan defisit APBN terjaga.

Sri menegaskan, pemerintah konsisten memberikan perhatian pada isu tekanan nilai tukar guna memberikan sinyal kepada pelaku ekonomi. "Perekonomian Indonesia cukup fleksibel dan lentur dan cukup memiliki daya tahan untuk menyerap perubahan itu tanpa harus menyebabkan seluruh kegiatan ekonomi mengalami perubahan drastis. Konsistensi dari kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil itu dianggap sebagai sinyal positif dan kita akan terus lakukan itu," kata Sri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement