REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menuduh Beijing berusaha memengaruhi pemilu paruh waktu AS yang akan datang pada Selasa 2 Oktober 2018. Meskipun ia tidak memberi bukti intervensi pemilu yang disponsori oleh pemerintah Cina, namun Trump menunjuk kepada iklan media Pemerintah Cina di surat kabar AS Midwestern.
Tuduhan Trump ini menandai apa yang dikatakan pejabat AS kepada Reuters, sebagai fase baru dalam kampanye yang meningkat oleh Washington untuk menekan Cina.
Walau itu normal bagi pemerintah asing untuk memasang iklan untuk mempromosikan perdagangan, tapi Beijing dan Washington saat ini sedang terkunci dalam perang perdagangan.
Terry Branstad, duta besar AS untuk Cina mengatakan, Beijing telah menyakiti para pekerja, petani, dan bisnis Amerika. "Sekarang menggandakan premanisme perdagangan (bullying) itu dengan menjalankan iklan propaganda di pers kita sendiri," kata Branstad seperti dikutip Reuters Senin (1/10).
Menurut dia, dalam menyebarkan propagandanya, pemerintah Cina telah memanfaatkan tradisi kebebasan berbicara Amerika dan pers bebas dengan menempatkan iklan berbayar di Des Moines Register.
"Sebaliknya, di kios di jalan di sini di Beijing, Anda akan menemukan suara yang tidak setuju dan tidak akan melihat refleksi yang sebenarnya dari pendapat yang berbeda yang mungkin dimiliki orang Cina tentang lintasan ekonomi Cina yang bermasalah, mengingat media berada di bawah perusahaan jempol Partai Komunis Cina," tambah dia.