REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Xavi Hernandez mengaku belum siap untuk menjadi pelatih Barcelona. Ia meminta orang-orang bersabar melihat perkembangannya sebagai pelatih menyusul perbandingan-perbandingan antara dirinya dengan mantan pelatihnya di Barcelona, Pep Guardiola.
Mantan kapten Barcelona itu saat ini masih bermain di klub Qatar, Al Sadd, yang diperkuatnya sejak musim panas 2015. Ia juga mengikuti kursus kepelatihan di saat yang sama.
Sang gelandang menjelaskan, ia belum menyelesaikan pendidikan kepelatihannya. Ini yang mungkin menjadi alasan pemain 38 tahun ini menunda pensiunnya dari bermain sepak bola pada akhir musim 2017/2018.
"Sekarang saya dapat melatih di negara-negara kecil, namun tahun depan, pada Mei, saya berharap bisa mendapatkan lisensi Pro UEFA untuk dapat melatih tim mana pun," ujar Xavi kepada TV3, Jumat (5/10).
Xavi telah lama dibebani begitu banyak ekspektasi. Namun ia menolak perbandingan dengan Guardiola yang disebut-sebut sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia, dengan sederet prestasi dan trofinya bersama Barcelona, Bayern Muenchen, dan Manchester City.
"Sebagai seorang pemain, ini sama saja, orang-orang mengharapkan beberapa hal begitu prematur dari saya. Seperti ketika saya disebut sebagai "Guardiola baru," dan saya masih belum melihatnya," kata Xavi. "Sekarang sama saja, saya tidak melihat diri saya sebagai pelatih yang telah terbentuk sepenuhnya. Kita harus bersabar."
Pria asal Spanyol ini juga mengungkapkan betapa ia dapat menikmati hal-hal pribadi sejak meninggalkan klub masa kecilnya tersebut. Ini membuatnya memiliki waktu untuk fokus pada hal-hal selain bermain sepak bola. "Sebelumnya saya berada di aura persaingan, dengan tensi dan tekanan, sekarang ketika saya duduk, saya pikir sekarang ini hal yang baik."
Sebelum pindah ke Al Sadd, Barcelona adalah satu-satunya klub yang diperkuat Xavi sepanjang kariernya. Ia sukses mengoleksi delapan trofi La Liga Spanyol, tiga trofi Copa del Rey, dan empat gelar di Liga Champions.