Ahad 07 Oct 2018 14:29 WIB

Hampir 90 Persen SPBU Palu-Donggala Beroperasi

Jika sebelumnya suplai BBM melalui jalur darat kini dengan menggunakan kapal tanker.

Personel TNI berjaga saat antrean BBM di salah satu SPBU di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Personel TNI berjaga saat antrean BBM di salah satu SPBU di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Tepat sepekan setelah gempa dan tsunami, Pertamina telah mengoperasikan layanan 32 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari total 36 SPBU di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah. Ini berarti hampir 90 persen dari total SPBU di Palu dan Donggala telah kembali beroperasi.

Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) juga lebih dari cukup, stok bensin di atas 10 hari dan solar 20 hari. Pasokan BBM disuplai dari tiga Kapal Tangker yakni Kapal Karmila, Kasim dan Talise yang secara bergantian memasok BBM ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala, selama tiga hari terakhir. Jika sebelumnya, suplai BBM melalui jalur darat yaitu lewat Toli-Toli, Poso, Pare-Pare dan Makassar, kini dilakukan dengan kapal tanker.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menyatakan, Sabtu (6/10), Pertamina memulihkan layanan BBM di lima SPBU di Kota Palu, yakni SPBU Jalan M Yamin, SPBU Jalan Kyai Hajar Dewantara, SPBU Jalan Ngurah Rai, SPBU Soekarno Hatta dan SPBU Dewi Sartika. Dengan tambahan ini, total SPBU yang beroperasi di Palu menjadi 15 unit dari 17 SPBU yang ada.

Dikutip dari siaran pers Pertamina, pantauan di sekitar kota Palu Sabtu siang, antrean BBM di SPBU-SPBU sudah mulai terurai. Seperti misalnya di SPBU Jalan Maluku, Muh. Yamin dan Talise yang sebelumnya banyak antrean, kini sudah kembali normal. Kendaraan yang mengisi BBM hanya di sekitaran halaman SPBU.

“Di Palu, tinggal dua SPBU yang sedang proses pemulihan yakni SPBU Cumi-cumi dan Mamboro, karena rusak berat, dan ditargetkan Senin atau Selasa sudah pulih kembali,” kata Mas’ud.

Sementara SPBU di Donggala yang berjumlah empat, telah beroperasi tiga SPBU. Di Sigi dari dua SPBU, satu sudah beroperasi. Sementara 13 SPBU lainnya yang beroperasi tersebar di Parigi Moutong (tujuh SPBU), Mamuju Tengah (tiga SPBU), dan Mamuju Utara (tiga SPBU).

Dalam pekan pertama masa tanggap darurat, Pertamina telah mengoperasikan 41 SPBU Portable dengan mesin engkol. Pertamina juga menindaklanjuti instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Rapat Koordinasi di Kantor Gubernur Sulteng, dalam mempercepat pemulihan layanan di SPBU.

“Pertamina juga sudah melayani BBM dengan mobile dispenser atau truk tanki yang memiliki nozzle. Hari ini sudah ada dua tangki dispenser dan nanti malam, Insyaallah, akan datang kembali 10 unit tangki dispenser,” ujar Mas’ud, usai meninjau layanan Mobile Dispenser di Jalan Imam Bonjol, Palu, Sulawesi Tengah. 

Selain layanan mobil tangki dispenser, lanjut Mas’ud, Pertamina juga mulai Sabtu ini, melayani penjualan BBM kemasan lima liter untuk motor dan Kemasan BBM 10 liter untuk mobil. Harga jual sama dengan harga di SPBU, dengan pola pelayanan mengadopsi masa Satgas Ramadhan Idul Fitri lalu.

“Pertamina mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah bersedia antre dengan tertib. Kami harap masyarakat tenang dan mengisi BBM secukupnya. Pertamina akan terus berupaya, apapun caranya untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat, yang penting tertib tetap menjaga standar keamanan dan keselamatan di area SPBU,” tegas  Mas’ud.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement