Rabu 10 Oct 2018 02:47 WIB

KemenPUPR Dukung Pengembangan Ruas Jalan di Bali Utara

jalan baru ini akan meningkatkan konektivitas antara Bali bagian Selatan dan Utara

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek perluasan apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (18/9).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek perluasan apron Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA--Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong perbaikan kondisi jalan di kawasan wisata. Ia pun melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan jalan baru yang berada di ruas jalan Mengwitani - Singaraja.

Ruas ini merupakan akses menuju kawasan wisata Bedugul seperti Kebun Raya Eka Praya, Danau Beratan, Danau Buyan, Danau Tamblingan dan wisata Singaraja seperti Pantai Lovina.

"Sebagai destinasi wisata dunia, perbaikan kondisi jalan secara bertahap dilakukan Kementerian PUPR. Di samping itu kehadiran jalan baru ini akan meningkatkan konektivitas antara Bali bagian Selatan dan Utara," katanya, Selasa (9/10).

Dampak yang diharapkan adalah perkembangan ekonomi di Bali Utara layaknya perekonimian di Bali bagian Selatan. Pembangunan jalan baru juga dibutuhkan untuk mendukung rencana pembangunan bandara baru di utara Bali.

Kondisi eksisting ruas jalan ini dengan lebar bervariasi maksimum tujuh meter, dengan banyak tikungan tajam dan tanjakan dengan tingkat kelandaian 8-12 persen. Jalan yang diapit oleh lereng dan bukit curam tidak memungkinkan untuk dilakukan pelebaran sehingga dilakukan pembangunan jalan baru yang lebih aman dan nyaman dilintasi. Hal ini karena geometrik jalan baru memiliki tingkat kelandaian delapan persen dan menghilangkan tikungan tajam.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah seksi III dan IV yang saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Trase jalan baru dengan panjang 1,9 km sebagian akan berada disisi Danau Beratan dengan konstruksi layang sepanjang 210 meter.

Jalan baru akan memotong ruas jalan Mengwitani-Singaraja sehingga menghindarkan pengguna jalan dari titik-titik tikungan tajam dan tanjakan curam sepanjang 2,4 km. Dengan demikian kecepatan rata-rata kendaraan bisa meningkat dari semula 20 km per jam di jalan eksisting menjadi 40-60 km per jam di jalan baru.

Waktu tempuh juga lebih singkat dari semula tujuh menit menjadi dua menit. Konstruksi ditargetkan akan dimulai tahun 2019 untuk seksi III, dengan total biaya seksi III dan IV sebesar Rp 169,9 miliar.

Lokasi kedua yang dikunjungi yakni seksi V dan VI sepanjang 1,9 km yang akan dimulai konstruksinya tahun 2018. Pembangunan jalan baru seksi V dan VI juga akan mempersingkat waktu tempuh dari enam menit  jalan menjadi tiga menit. Lelang sudah selesai dan akan dilakukan penandatangan kontrak minggu depan dengan nilai kontrak Rp 140,6 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement