REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pelatih tim nasional sepak bola Myanmar Antoine John Paul Hey menyayangkan timnya tidak dapat menjebol gawang Indonesia. Myanmar menghadapi tim Garuda pada laga persahabatan internasional FIFA, Rabu (11/10) malam. Pada laga di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat tersebut, Myanmar kalah dengan skor 0-3.
"Seandainya kami mencetak gol, itu bisa jadi momentum kami untuk bangkit," ujar Antoine usai pertandingan.
Pelatih asal Jerman itu mengakui timnya memang bermain tidak terlalu baik dalam pertandingan tersebut. Menurut dia, para pemainnya kerap kali kehilangan konsentrasi.
Sebaliknya, Indonesia dinilainya tampil baik dan berhasil memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Dia pun mengungkapkan nama salah satu pemain Indonesia juga dianggapnya sering membuat masalah di lini belakangnya.
"Selamat untuk Indonesia yang pantas memenangi laga ini. Pemain bernomor punggung 13 di sayap kiri Indonesia berbahaya," tutur Antoine, menunjuk Febri Hariyadi yang pada laga itu membuat satu assist untuk gol Alberto Goncalves.
Faktor lain yang membuat timnya kalah, menurut dia, adalah kurangnya pengalaman para pemain muda. Beberapa pemainnya baru menjalani tim nasional senior Myanmar seperti kiper berusia 20 tahun Sann Nat Naing yang bermain penuh saat berhadapan dengan Indonesia.
Namun, pengalaman bermain tandang internasional dinilai Antoine sebagai modal bagus untuk menempa mental bertanding anak-anak asuhnya yang disiapkan menuju Piala AFF tahun 2018 pada 8 November-19 Desember.
"Bermain tandang selalu berbeda dengan berlaga di kandang. Selanjutnya kami bersiap untuk Piala AFF. Tetapi sebelumnya kami menatap partai uji coba melawan Bolivia di Myanmar pada Sabtu (13/10)," kata dia.
Timnas Indonesia berhasil menaklukkan Myanmar dengan skor 3-0 dalam laga persahabatan internasional FIFA. Ketiga gol Indonesia dicetak oleh Alberto Goncalves (19') dan Irfan Jaya (25', 39').