REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Bantuan untuk korban gempa di Donggala masih berlanjut. Hari Sabtu (12/10), Majelis Taklim Telkomsel (MTT) Sulawesi bersama Rumah Zakat menyisir daerah pengungsian di Desa Salubomba, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala.
Para pengungsi mendirikan tenda di tengah-tengah hutan, namun tidak jauh dari jalan poros Palu-Mamuju. Nampak dari jalan masuk arah jalan poros tidak kelihatan tanda-tanda posko, namun saat memasuki jalan tidak beraspal sekitar 500 meter akan menjumpai puluhan tenda-tenda pengungsian.
Maswir selaku kepala Desa Salubomba menuturkan bahwa ada 11 titik pengungsian di daerah tersebut. Namun hanya satu titik yang dikunjungi oleh tim MTT dan Rumah Zakat.
Distribusi bantuan gempa dan tsunami di Sulteng capai 11 titik.
Untuk pendistribusian logistiknya akan dibagikan langsung oleh kepala desa untuk ke 11 titik Pengungsian. "Terima kasih banyak atas bantuannya, bantuan ini akan kami atur untuk distribusinya agar ke 11 titik pengungsian masing-masing dapat bantuan," tutur Maswir seperti dalam siaran persnya, Senin (15/10).
Sekitar dua pekan sudah terjadinya gempa di Donggala, namun warga masih trauma untuk kembali ke rumah masing-masing. "Saya masih trauma untuk kembali ke rumah," ujar Ibu Sabida yang sudah lanjut usia.
Mayoritas warga pengungsi berprofesi sebagai nelayan, namun pascagempa dan Tsunami yang terjadi dua pekan lalu, mereka masih belum berani untuk turun kelaut mencari nafkah. Selain menyalurkan logistik berupa sembako, selimut, dan kasur tim juga menyalurkan Alquran, Iqro, Jilbab, mukena, serta pakaian Muslimah kepada para pengungsi.