In Picture: Tim Tanggap Darurat Semprotkan Desinfektan di Lokasi Gempa
Cairan desinfektan disemprotkan melalui udara mengunakan helikopter..
Rep: Darwin Fatir/ Red: Yogi Ardhi
Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10) (FOTO : Darwin Fatir/Antara)
Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiap membawa cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10) (FOTO : Darwin Fatir/Antara)
Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10) (FOTO : Darwin Fatir/Antara)
Helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyemprotkan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing di titik lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10) (FOTO : Darwin Fatir/Antara)
Anggota TNI bersama tim Kementerian Kesehatan mengisi cairan desinfektan di wadah khusus untuk dibawa helikopter BNBP disemprotkan melalui udara dengan metode water bombing pada dua lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Petobo di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10). (FOTO : Darwin Fatir/Antara)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Tim Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) dan TNI menyemprotkan cairan desinfektan di dua lokasi gempa likuifaksi, Balaroa dan Petobo Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10).
Penyemprotan cairan desinfektan melalui udara dengan metode water bombing mengunakan helikopter milik BNPB. Tindakan tersebut merupakan bagian dari tanggap darurat untuk membunuh kuman dan bakteri di lokasi gempa.
Selain itu untuk mengantisipasi vektor penyakit diare juga kolera yang bisa menjangkiti warga pengungsi pascagempa dan tsunami yang menewaskan 2.103 orang di sebagian wilayah Sulteng pada 28
sumber : Antara Foto
Advertisement