Selasa 23 Oct 2018 06:11 WIB

Kantin Islamic Center Hong Kong Sajikan Dim Sum Halal

Pengelola mengubah dim sum yang identik dengan daging babi menjadi makanan halal.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Kantin Islamic Center di Hong Kong
Foto: hongkongfp
Kantin Islamic Center di Hong Kong

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Ada menu tak biasa yang disajikan di masjid di daerah Wan Chai, Hong Kong. Dim sum halal yang jarang ditemui, kini bisa dinikmati di kantin-kantin masjid.

Dilansir di Hong Kong Free Press pada Ahad (21/10), adalah kantin Islamic Center yang menyajikan 300 ribu dim sum halal pada penduduk setempat. Dibuka pada 2005 oleh Uni Islam Hong Kong, kantin yang terletak di dalam Masjid Ammar dan Osman Ramju Sadick Islamic Center ramai dikunjungi pelanggan.

Di sana, pengelola sukses mengubah dim sum yang identik dengan daging babi menjadi makanan halal. Tak ada campuran daging atau lemak babi pada dim sum mereka. Pengelola mengganti daging babi menggunakan ayam dan udang yang ramah Muslim. Bahannya, diimpir dari daratan Cina. Para koki sengaja dilatih untuk mengelola makanan halal. “Hong Kong tidak memiliki dim sum halal saat itu, jadi kami melihat kebutuhan itu,” kata Manajer, Maryam.

Kantin itu menggantung pengumuman yang mengiklankan sebagai satu-satunya tempat untuk masakan halal Kanton di kota itu. Dim sum atau yum cha yang diterjemahkan secara harfiah menjadi minum teh, adalah gaya masakan populer di Hong Kong yang terdiri atas berbagai hidangan dan ukuran sekali gigitan. Biasanya, makanan itu dinikmati dengan secangkir teh bersama kelompok besar orang. Dim sum awam dimakan untuk sarapan dan makan siang.

Di belakang meja kasir, pelanggan bisa melihat tumpukan keranjang pengukus yang berisi terong, kaki ayam, dan bakso sapi. Kantin mulai beroperasi pukul 10.00 waktu setempat dengan menghidangkan siu mai dengan isian ayam bumbu, pangsit udang renyah, dan teh panas. Pelanggan cukup merogoh kocek 25 dolar Hong Kong (atau sekitar Rp 48 ribu) untuk menikmati hidangan dim sum.

Kantin tersebut juga menjadi tempat berkumpul Muslim usai melaksanakan ibadah shalat. Pada Jumat, restoran menawarkan makanan dan minuman gratis kepada para jamaah.

Seorang pengunjung asal Indonesia Rizky Pane mengatakan sangat sulit menemukan restoran halal. Kerabatnya merekomendasikan Islamic Center Canteen saat berada di Hong Kong. “Sangat sulit bagi kami untuk menemukan makanan halal di Hong Kong. Di Indonesia, kami terbiasa makan makanan Cina sepanjang waktu. Kami mendengar tentang tempat ini dan ingin mencobanya,” kata Pane.

Menurut Pane kantin tersebut terkenal karena masakannya yang unik. “Makanannya enak di sini. Kami datang untuk makan dan beribadah, dan ini adalah satu-satunya tempat (di Hong Kong) yang memiliki dim sum halal,” ujar dia.

Maryam mengatakan pelanggan kantin tumbuh secara bertahap karena semakin banyak Muslim lokal yang mendengar tentang menu khasnya. Menurut statistik pemerintah, mayoritas dari 150 ribu Muslim yang tinggal di Hong Kong, mayoritas berasal dari Indonesia. Sebanyak 50 ribu adalah warga negara Cina dan 30 ribu orang Pakistan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement