REPUBLIKA.CO.ID, Ad-Diwan al-Kabir, salah satu karya maestro sufi terkemuka Muhyiddin Ibn al-Arabi, akhirnya diterbitkan kembali kurang lebih 700 tahun setelah wafatnya pada 1240 M. Terdiri dari 600 halaman, kitab ini dicetak oleh penerbit Dar al-Adab, Beirut.
Mengutip Asharq al-Awsat, Cetakan kali ini dianggap lebih terkoreksi dengan baik dan memperbaiki beberapa kesalahan dalam cetakan ratusan tahun lalu dari Penerbit Bulaq pada 1885.
Di tangan seorang peneliti asal Maroko, Abdul Ilah bin Arafah, yang berkecimpung mengkaji warisan intelektual sang maestro, lebih dari 35 tahun, karya ini menjadi berkualitas dengan memperbaiki banyak kekurangan cetakan sebelumnya.
Kitab Ibn al-Arabi ini sangatlah langka. Memuat kurang lebih 900 kasidah cinta ilahi yang sangat sastrawi. Kajian para peneliti warisan Ibn al-Arabi, seringnya lebih menekankan pada kajian narasi bukan pada syair-syairnya. Padahal syair-syair Ibn al-Arabi, sangat filosofis.
Dan beruntung, Abdul berinteraksi langsung dengan manuskrip yang merupakan tulisan tangan Ibn al-Arabi. Penerbitan kitab ini sangat tepat bersamaan dengan peringatan delapan abad Ibn al-Araby.
Di antara temuan menarik Abdul dalam kajian kitabnya tersebut, bahwa selama ini penggunaan nama Ibn Arabi (tanpa lam ta’rif), kurang tepat. Justru dalam banyak karyanya, nama sebenarnya adalah Ibn al-Arabi.