REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII memastikan pasokan BBM di wilayah Timika, Kabupaten Mimika sudah kembali normal berdasarkan pantauan di lapangan pada Rabu (24/10) pagi waktu setempat. Pasokan BBM untuk semua jenis dilaporkan aman dan penyaluran ke SPBU berjalan dengan kondusif.
Pertamina mengimbau masyarakat Mimika untuk tidak panik karena stok BBM di wilayah Mimika aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sales Executive Retail Pertamina Wilayah 2 Papua, Fajar Wasis Satrio Utomo, menjelaskan antrian yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan dampak dari keterlambatan kapal pengangkut BBM di Timika dari Ambon.
Namun, pasokan BBM di wilayah Mimika telah normal sejak pekan lalu (16/10). “Pasokan BBM jenis solar, premium, pertalite dan pertamax telah kembali normal sejak 16 Oktober setelah kapal tanker yang mengangkut BBM tiba di Pelabuhan Paumako dari Pelabuhan Wayame, Ambon,” kata Fajar.
Fajar menuturkan bahwa antrian kendaraan di sejumlah SPBU Timika terjadi akibat kepanikan warga sehingga sejumlah warga membeli BBM dalam jumlah banyak. “Stok BBM di Jobber Timika masih aman untuk disupply ke seluruh SPBU di Timika. Dengan demikian dapat dipastikan tidak terjadi kelangkaan BBM,” ujar Fajar.
Region Manager Retail Fuel Marketing MOR VIII, Fanda Chrismianto, dalam keterangannya di Jayapura menyatakan bahwa untuk mengatasi situasi di Timika, Pertamina memberlakukan pengaturan pembelian BBM untuk setiap kendaraan dan pengisian jerigen dihentikan sementara hingga kondisi benar-benar normal kembali.
“Untuk sementara ini, kami mengatur pembelian BBM untuk masing-masing kendaraan maksimal 50 liter dan melarang pembelian menggunakan jerigen untuk semua produk sampai keadaan kondusif,” ujar Fanda.
Dalam pelaksanaannya, Pertamina telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengawasan di SPBU berdasarkan hasil pertemuan yang digelar pada Selasa (23/10) antara Pertamina, Polres Mimika, Jobber Timika, dan seluruh pengelola SPBU di wilayah Timika.
“Pertamina telah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Mimika untuk melakukan pengamanan dan memastikan dilakukan pembatasan pengisian BBM di setiap SPBU untuk mencegah kecurangan. Untuk itu, nantinya akan ditempatkan dua personel kepolisian di setiap SPBU,” ujar Fanda.