REPUBLIKA.CO.ID, SANLIURFA— Warga Suriah yang menyelamatkan diri dari anggota Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Partai Pekerja Kurdis (PKK) di Tal Abyad, Raqqah, Suriah, dan mengungsi ke Turki ingin pulang ke tanah air mereka.
Warga di Tal Abyad, yang rumah mereka dikosongkan secara paksa, harus mengungsi ke Kabupaten Akcakale di Provinsi Sanliurga, Turki Tenggara, dan sekarang mereka mengharapkan dukungan Turki membersihkan wilayah mereka dari teror.
Shair Radeyni, yang tiba di Akcakale tiga tahun lalu, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad (4/11), bahwa kelompok teror mengusir sebagian besar warga Arab Sunni .
"Turki adalah satu-satunya negara yang mendukung warga Suriah," katanya.
Ahmet Seyh Ahmet, satu lagi warga Suriah, menuduh anggota YPG dan PKK menanam ganja di ladang warga lokal dan menjual narkotika.
"Mereka dengan paksa merekrut anak-anak yang berusia 11-12 tahun untuk berperang buat mereka," tambah Ahmet.
"Rumah kami berjarak 200 meter, setiap pagi saya datang dan melihat ladang dan rumah saya dari perbatasan," katanya.
"Kami ingin pulang ke tanah air kami," katanya. Ia menambahkan, "Kami menginginkan bantuan dari Turki, satu-satunya pendukung kami dalam masalah ini."
Wakil Presiden Perhimpunan Suku Turkmenistan dan Arab Suriah, Omer Dede, mengatakan hanya Turki yang dapat membersihkan Tal Abad dari pelaku teror.
"Kami sangat ingin pulang ke tanah leluhur kami," katanya.
"Kami mengandalkan Turki. Saya berharap mereka akan menyelamatkan kami dari penindasan para pengkhianat ini," ia menambahkan.