Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memberikan pernyataan didampingi Panglima Koarmada Laksamana Muda TNI Yudo Margono (kiri), Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono ( kedua kiri), Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi (kedua kanan) dan Kepala Pusdokes Polri Brigadir Jenderal Dokter Arthur Tampi (kanan) dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11/). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK- LQP menangis saat berdoa bersama usai berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK- LQP menangis saat berdoa bersama usai berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP menangis saat berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP menangis saat berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi, Panglima Koarmada Laksamana Muda TNI Yudo Margono, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, dan Kepala Pusdokes Polri Brigadir Jenderal Dokter Arthur Tampi memberikan keterangan perkembangan proses evakuasi korban dan pesawat Lion Air JT 610 dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11/).
Sejumlah keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK- LQP juga turut hadir dalam acara tersebut.
Advertisement