REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Gelandang Spanyol, Xavi, mengaku timnya merasakan tekanan harus memenangi pertandingan penentuan Grup H melawan Chile, Sabtu (26/6) dini hari WIB.
"Ada tekanan besar sebab kami harus menang. Kami harus menguasai bola dan menunjukkan kepribadian kami di lapangan," ujar Xavi, seperti dikutip situs resmi FIFA, Jumat (25/6).
Tim 'Matador' baru mengumpulkan nilai tiga karena hanya sekali menang saat melawan Honduras. Spanyol menelan kekalahan 0-1 dari Swiss dalam laga pertama mereka di Piala Dunia 2010.
Swiss juga memiliki nilai tiga. Chile menjadi pemuncak Grup H dengan nilai enam, sedangkan Honduras menjadi juru kunci dan belum mampu meraih satu angka pun.
Namun, Xavi tetap optimistis Spanyol akan memenangi pertandingan dan maju ke babak berikut. "Saya merasa nyaman. Kami sudah menjalani dua pertandingan. Kami bermain lebih baik dalam pertandingan pertama daripada pertandingan kedua tetapi kami tidak menang," katanya.
"Kami harus optimistis sepanjang waktu bahwa kami akan menang. Itu yang bisa kami berikan kepada orang Spanyol. Kami berusaha membuat mereka bahagia," kata gelandang Barcelona itu.
Spanyol bermain bagus saat melawan Swiss, namun gagal menaklukkan permainan bertahan Swiss. Pelatih Chile Marcelo Bielsa berjanji anak asuhnya akan bermain menyerang meski hasil imbang sudah cukup mengantar Chile ke babak 16 besar. Xavi menyambut strategi yang akan dimainkan Chile itu dengan tangan terbuka.
"Kami senang mereka akan menyerang. Chile tim kuat. Mereka tidak memberi anda waktu untuk bernafas. Mereka terus maju. Mereka akan berusaha menyerang,'' jelas Xavi. ''Kami memiliki rencana sendiri. Rencana bagus yang sudah bekerja bertahun -tahun. Mungkin itu akan membutuhkan waktu di Piala Dunia. Itu akan menjadi pertunjukkan bagus.''
Prestasi terbaik Spanyol di Piala Dunia adalah mencapai babak perempat final tahun 1986, 1994, dan 2002.
Empat tahun lalu di Piala Dunia Jerman, Spanyola hanya mampu melangkah ke babak 16 besar. Bila kali ini Xavi dan kawan-kawan gagal melaju ke babak berikut, mereka akan menyusul Prancis dan Italia, dua tim unggulan yang gugur di fase grup.