Sabtu , 23 Jun 2018, 15:26 WIB

Tunisia: Kami tidak Punya Jalan Lain Kecuali Harus Menang

Rep: Lintar Satria / Red: Didi Purwadi
Nabil Maaloul
Foto EPA/Mohamed Messara

Nabil Maaloul

Tunisia kini harus lebih banyak menyerang jika ingin lolos ke babak selanjutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tunisia memahami beban berat ketika menghadapi Belgia di laga kedua babak penyisihan Grup G Piala Dunia 2018 pada Sabtu (23/6) malam nanti. Kekalahan 1-2 dari Inggris pada laga Selasa (19/6) lalu memaksa Tunisia harus memenangkan laga malam ini jika ingin menjaga peluang lolos ke babak 16 besar.

"Tentu lebih banyak beban setelah hasil laga pertama. Kami tidak memiliki jalan lain, kami harus memenangkan pertandingan,'' kata pelatih Timnas Tunisia, Nabil Maaloul, seperti dikutip dari situs FIFA, Sabtu (23/6).

Menurut Maaloul, Belgia merupakan tim terbaik di Grup G. Belgia disebutnya memiliki Eden Hazard dan lini-tengahnya juga bagus.

Tunisia akan melakukan beberapa perubahan dalam menghadapi Belgia. Pasukan Elang Kartago yang sebelumnya lebih banyak bertahan saat menghadapi Inggris, kini harus lebih banyak menyerang jika ingin lolos ke babak selanjutnya.

Ini pertemuan kedua bagi Belgia dan Tunisia. Kedua tim pernah bertemu di Piala Dunia 2002 lalu. Saat itu Tunisia berhasil menahan imbang Belgia 1-1.

Sepanjang sejarah mereka sudah bertemu dua kali. Selain Piala Dunia 2002, Belgia juga pernah melakukan pertandingan persahabatan dengan Tunisia pada 1992 dan 2014. Tunisia menang 2-1 pada 1992, sementara Belgia menang 1-0 pada 2014.

Dalam laga ini, mereka kehilangan kiper Mouez Hassen yang mengalami cedera. Hassen akan digantikan oleh  Farouk Ben Mustapha. Oussama Haddadi juga akan dimainkan sebagai bek kanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
piala dunia 2018 timnas tunisia tunisia piala dunia nabil maaloul
Berita Terpopuler
Berita Lainnya