REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Nasib pedagang informal atau pedagang kali lima (PKL) di Sao Paulo ternyata tidak banyak berbeda dengan rekan mereka di Jakarta maupun kota besar Indonesia lainnya.
Seperti yang terlihat di taman Katedral da Se di jantung kota Sao Paulo, sejumlah pedagang yang rata-rata berusia muda harus kucing-kucingan dengan petugas tramtib.
Mereka umumnya menjual pernak-pernik yang berhubungan dengan Piala Dunia 2014 seperti baju kaos tim nasional Brasil, topi, tas, terompet dan rambut palsu. Seluruh dagangan tersebut didominasi warna kuning dan hijau, warna bendara negara itu.
Petugas tramtib yang sewaktu-waktu datang merazia membuat para pedagang tersebut harus bekerja dalam suasana gelisah dan tidak tenang. Akibatnya banyak proses transaksi yang batal begitu saja.
Seorang pedagang wanita berusia sekitar 30 tahun langsung merenggut sebuah baju kaos tim nasional Brasil yang sedang ditawar dan kabur sambil mengemasi dagangan setelah rekan-rekannya mengingatkan sekelompok tramtib yang sedang razia sudah mendekat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
