REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA — Kekalahan Jerman atas Italia, 1-2, di babak semifinal Piala Eropa 2012 menyisakan kekecewaan tersendiri bagi Mesut Ozil.
Dua gol Mario Balotelli pada babak pertama yang hanya bisa dibalas satu gol penalti Ozil menjelang babak kedua berakhir membuat gelandang Real Madrid itu tampak larut dalam kesedihan.
Usai pertandingan, Sami Khedira yang juga tampak sedih berusaha menghibur Ozil yang lunglai dan merebahkan diri di rumput Stadion Nasional Warsawa sambil kedua tangannya menutup mukanya. Setelah itu, Ozil berusaha menegakkan badannya dan membentuk posisi seperti orang menunaikan tahiyat saat shalat.
Pemain tengah Gli Azzurri, Thiago Motta yang tahu rivalnya itu tengah belum bisa berdiri tengah menghampiri Ozil. Sambil memegangi kepala Ozil untuk menghiburnya, ia mengucapkan sebait kata untuk mengingatkan Ozil agar tetap tegar.
Meski begitu, penampilan Ozil mendapat apresiasi pelatih timnas Italia Cesare Prandelli. Menurut dia, permainan Ozil menyebarkan ketakutan dan teror selamam pertandingan semifinal. Sayangnya penampilan menawan itu tidak didukung rekan-rekannya. Dengan kagum ia mengibaratkan Ozil seperti tornado. “Dia ada dimana-mana dan semua tempat. Karena itu, ia berjuang keras dan mematikan,” kata Prandelli.
Playmaker Andrea Pirlo mengaku permainan Ozil cukup merepotkan. "Ozil memiliki teknik yang hebat dan gambaran yang luar biasa. Dia adalah ancaman terbesar terhadap permainan kami.”