Senin 02 Jul 2012 08:29 WIB

Nasehat Bijak Prandelli untuk Balotelli

Red: Didi Purwadi
Cesare Prandelli (kiri), pelatih timnas Italia, berusaha membesarkan hati Mario Balotelli setelah menelan kekalahan tragis 0-4 dari Spanyol di final Piala Eropa 2012.
Foto: Reuters/Michael Dalder
Cesare Prandelli (kiri), pelatih timnas Italia, berusaha membesarkan hati Mario Balotelli setelah menelan kekalahan tragis 0-4 dari Spanyol di final Piala Eropa 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Timnas Italia menelan kekalahan secara menyakitkan setelah Spanyol melumat mereka 4-0 di partai final Piala Eropa 2012. Mario Balotelli, striker timnas Italia, langsung berjalan menuju ruang ganti setelah pertandingan berakhir.

Wajahnya menahan marah karena tak bisa menerima kekalahan menyakitkan tersebut. Ofisial timnas Italia mencoba menahannya agar jangan masuk ruang ganti terlebih dahulu. Striker Manchester City itu menapiknya sambil terus berjalan menuju lorong stadion.

Tapi, Balotelli beberapa menit kemudian kembali ke lapangan untuk menerima penganugerahan medali. Layaknya seorang ayah, pelatih Cesare Prandelli menasehati Balotelli agar segera bangkit dari kesedihan.

''Saya mengatakan kepada Mario bahwa dia harus bisa menerima pengalaman pahit ini,'' kata Prandelli seperti dikutip sbs.com. ''Saya katakan kepadanya bahwa dia harus bisa mengangkat tangan dan mengucapkan kepada lawan bahwa mereka lebih baik.''

Spanyol memberi pelajaran berharga bagi Balotelli untuk belajar menerima kekalahan. Karena, lanjut Prandelli, hal serupa juga terjadi pada pemain lainnya. Balotelli mungkin saja akan kembali menelan kekalahan serupa.

''Itulah olahraga. Tapi, hal terpenting adalah anda harus bisa memastikan pengalam kekalahan itu akan membuat anda semakin berkembang,'' ujar Prandelli.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

(QS. An-Nisa' ayat 157)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement