Sabtu 30 Jun 2012 00:00 WIB

Cassano: Aku Ingin Melihat Anakku Sekali Lagi

Striker timnas Italia, Antonio Cassano, menggendong anaknya usai Italia mengalahkan Jerman di babak semifinal Piala Eropa 2012.
Foto: Reuters/Tony Gentile
Striker timnas Italia, Antonio Cassano, menggendong anaknya usai Italia mengalahkan Jerman di babak semifinal Piala Eropa 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Striker yang menggambarkan dirinya sebagai 'rajanya teknik Italia' ini tak menyangka dirinya akhirnya akan menghadapi Spanyol di partai final Piala Eropa 2012. Padahal beberapa bulan lalu, ancaman kematian menghantuinya setelah penyakit serius menyerangnya.

''Saya mulai kesulitan berbicara. Saya ingin mengatakan sesuatu, tapi kata-kata tersebut tidak keluar,'' ujar Cassano mengenang saat penyakit stroke menyerangnya. ''Itulah saat dimana saya ingin melihat anak lelakiku sekali lagi.''

Cassano awalnya tak merasakan ada masalah pada dirinya. Pada malam bulan Oktober 2011, dia turun dari bangku cadangan saat Milan menang 3-2 dari tuan rumah Roma. Penerbangan kembali ke Malpensa berjalan baik. Tapi, Cassano mulai merasa hal aneh pada dirinya saat perjalanan bus dari bandara.

Kepalanya mulai terasa berputar-putar. Mata kirinya tidak bisa melihat dengan jelas. Namun, dia tidak mau mendengar nasehat tim dokter yang memintanya langsung pergi ke rumah sakit. ''Kami berdebat hampir setengah jam sebelum saya akhirnya setuju pergi ke rumah sakit.''

Dia sejak itu mengalami kesulitan bicara dan berpikir ingin melihat anaknya mungkin untuk terakhir kalinya. Cassano mengalami ischemic stroke yang muncul ketika arteri ke otak tersumbat.

Cassano empat hari kemudian menjalani operasi dan meninggalkan rumah sakit Policlinico sehari berikutnya. Saat itu tak seorang pun tahu kapan atau bisakah Cassano bermain bola kembali.

Serasa Hidup Kembali

Cassano menghabiskan berbulan-bulan untuk masa pemulihan. Dia perlahan-lahan kembali berselera untuk bermain bola. Apalagi, banyak yang berharap Cassano bisa kembali merumput lagi.

''Saya sejujurnya takut mati. Saya hampir selama 36 jam tidak tahu apa-apa. Saya berusaha berbicara dan tidak ingat apa yang terjadi pada diriku,'' kata Cassano. ''Tapi, saya bisa melewatinya dan mendapat dukungan dari Real Madrid hingga Barcelona, dari Mourinho hingga Del Neri. Bahkan, Iniesta sampai menelponku.''

Pada 7 April, Cassano akhir turun dalam laga lawan Fiorentina di enam menit terakhir pertandingan. Dia nyaris mendapatkan hadiah penalti.

Sepekan kemudian, pemain Seri B Piermario Morosini pingsan di lapangan dan akhirnya meninggal dunia sebelum sempat tiba di rumah sakit. Bagi Cassano, kejadian tersebut menjadi mimpi buruk yang disodorkan di depan mata.

Pada akhirnya, Cassano diyakinkan untuk terus bermain si kulit bundar. Pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, berperan besar dalam membantu Cassano bangkit. 'Sang Raja Teknik Italia; itu kini tinggal selangkah lagi untuk membawa Negeri Pizza menjadi juara Eropa 2012.

sumber : www.guardian.co.uk
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement