REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal penerbangan berbiaya murah (LCC) ditargetkan dapat mendatangkan maskapai-maskapai baru, terutama maskapai asing. "Ya, salah satunya untuk itu, kita masih banyak LCC yang belum masuk ke bandara kita," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam diskusi khusus di Jakarta, Kamis (22/11).
Maskapai penerbangan berbiaya murah asing yang belum masuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di antaranya Viet Jet, Jeju Air, Malindo Air, dan Nok Air. Awaluddin mengatakan konsep terminal berbiaya murah akan diwujudkan dalam revitalisasi Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Revitalisasi kedua terminal tersebut akan rampung pada 2022 dengan peningkatan kapasitas masing-masing dari sembilan juta penumpang per tahun menjadi 25 juta penumpang per tahun. Revitalisasi tersebut memakan biaya investasi sebesar Rp 2,7 triliun untuk perluasan terminal serta penambahan alat yang mendukung konsep digital dan smart airport.
"Rampungnya tiga tahun dari sekarang, tapi implementasi konsepnya tahun depan," katanya.
Awaluddin menuturkan nantinya Terminal 1 khusus untuk penerbangan berbiaya murah domestik. Sedangkan untuk Terminal 2 untuk penerbangan berbiaya murah domestik dan internasional. Terminal 3 khusus untuk penerbangan pelayanan lengkap (full service) domestik dan internasional dan Terminal 4 belum ditentukan konsepnya.
"Kalau Terminal 4 sudah jadi, kita akan gampang sekali mengaturnya," katanya.
Terminal 4 akan dibangun pada 2020. Untuk tahun depan fokus pada penentuan desain.