Sabtu 24 Nov 2018 19:10 WIB

Ini Lima Kandidat Peraih Golden Boy

Penghargaan diberikan pada pemain terbaik U-21 dan akan dipilih para jurnalis Eropa.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Vinicius Junior (kiri).
Foto: EPA-EFE/FILIP SINGER
Vinicius Junior (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima nomine peraih penghargaan Golden Boy 2018 telah diumumkan oleh Tuttosport beberapa waktu lalu dan akan diputuskan pada 17 Desember mendatang. Kelima nama itu adalah Vinicius Junior, Justin Kluivert, Matthis de Ligt, Patrick Cutrone, dan Trent Alexander-Arnold.

Penghargaan tersebut diberikan kepada pemain terbaik U-21 tahun ini dan akan dipilih oleh 39 jurnalis Eropa dari media olahraga ternama, seperti Marca, L'Equipe, dan Bild. Masing-masing jurnalis punya lima pilihan, yang memberikan 10 poin untuk pemenang, tujuh untuk tempat kedua, lima poin untuk peringkat ketiga, tiga poin untuk peringkat keempat, dan satu poin untuk peringkat terbawah.

Para kandidat yang dipilih harus lahir setelah 1 Januari 1998. Sebelumnya, Kylian Mbappe memenangkan gelar ini pada 2017, lalu Renato Sanches pada 2016, serta Isco pada 2012. Bahkan Mario Gotze dan Lionel Messi pun pernah memenangkan penghargaan ini.

Mari mengenal masing-masing kandidat tersebut. Pertama adalah Vinicius Junior. Mengawali karier di Flamenggo, ia dibeli oleh Real Madrid di usia 16 tahun pada Mei 2017. Pada Juni 2017, nama Vinicius muncul dalam daftar pemain U-21 terbaik versi The Telegraph, dan menjadi pemain Amerika Selatan satu-satunya yang masuk saat itu.

Namun Vinicus memang tidak langsung menjadi pemain utama Los Balncos. Ia main terlebih dulu di Real Madrid Castilla, baru kemudian pada Juli 2018 ia secara resmi diperkenalkan menjadi pemain Real Madrid. Gol pertamanya dicetak pada 3 November lalu saat membawa timnya menang 2-0 atas Real Valladolid.

photo
Justin Kluivert

Lalu Justin Kluivert. Pemuda yang lahir pada Mei 1999 itu telah menjadi pemain internasional Belanda. Mengawali kariernya di Ajax Amsterdam, ia membuka keran golnya pada 26 November 2017 dengan mencetak hat-trick saat timnya menang 5-1 atas Roda FC. Padahal ayahnya, Patrick Kluivert, tidak pernah mencetak hat-trick di Liga Belanda. Pada Juni 2018, Kluivert hijrah ke AS Roma berkat telepon dari legenda Roma Francesco Totti kepada ayahnya.

Sementara, Matthis De Ligt adalah pemuda yang bermain untuk AFC Ajax. Ia telah bergabung dengan akademi saat usianya baru 9 tahun. Ia membuat debut profesionalnya bersama Jong Ajax pada Agustus 2016 di divisi kedua.

Pada September, De Light membuat debutnya untuk tim senior Ajax pada pertandingan melawan Willem II. De Ligt kala itu mencetak gol setelah 25 menit bermain dan menjadikannya pencetak gol termuda kedua di belakang Clarence Seedorf. Pada Oktober 2016, Ajax mengumumkan De Ligt dipromosikan sebagai pemain di skuat senior.

Selain itu ada Patrick Cutrone yang lahir pada 3 Januari 1998. Ia sudah mengawali kariernya bersama AC Milan. Ia mulai masuk akademi Milan pada Juni 2007. Ia menghabiskan 10 tahun di tim Primavera.

Pada Januari 2017, Cutrone dipromosikan masuk tim utama Milan dan membuat debutnya pada Mei 2017 dalam kemenangan 3-0 atas Bologna. Di usianya yang baru 20 tahun, Cutrone telah bermain sebanyak 39 kali untuk Milan dan mencetak 12 gol. Karena itulah ia dipanggil untuk masuk skuat tim nasional senior meski baru main sekali.

Terakhir ada nama Trent John Alexander-Arnold. Pemuda kelahiran 7 Oktober 1998 ini menjadi pemain penting dalam skuat Liverpool.

Sangat jarang ada pemain bek yang terbilang sukses di usia muda. Namun itu tidak berlaku untuk Alexander-Arnold. Membuat debut seniornya pada 2016, ia telah tampil sebanyak 50 laga dan membuatnya memenangkan penghargaan Young Player of the Season klub pada 2017 dan 2018. Tampil gemilang di klub, membuatnya dipanggil ke tim nasional senior pada Juni 2018 dan mewakili negaranya di Piala Dunia 2018 di Rusia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement