Selasa 27 Nov 2018 18:36 WIB

Sudan Bantah Buka Hubungan dengan Israel

Sudan menyatakan PM Israel tidak bisa mengunjungi negaranya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sudan membantah berusaha menormalisasi hubungan dengan Israel. Sudah pun menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak bisa mengunjungi negara tersebut.

"(Netanyahu) tidak dapat mengunjungi Sudan. Belum ada diskusi tentang kunjungan itu di kalangan pejabat-pejabat Sudan," ujar Abdel Sakhi Abbas, pemimpin National Congress Party, partai yang berkuasa di Sudan, dikutip laman Al Araby pada Senin (26/11).

Menurutnya, posisi Sudan terkait normalisasi hubungan dengan Israel jelas. Sebab negara itu mendukung perjuangan Palestina.

Sebelumnya Israel Broadcasting Corporation melaporkan bahwa Netanyahu berencana mengunjungi Sudan. Disebutkan pula bahwa para pejabat Israel berusaha membangun hubungan dengan negara tersebut.

"Para pejabat Israel sedang bekerja untuk membangun hubungan dengan republik Afrika ini, salah satu tujuannya adalah mengurangi jarak penerbangan antara Israel dan Amerika Selatan dengan mendapatkan akses ke wilayah udara Sudan dan Chad," kata Israel Broadcasting Corporation dalam laporannya.

Laporan itu muncul setelah Netanyahu bertemu Presiden Chad Idriss Deby di Yerusalem pada Ahad (25/11). Israel's Channel 10 melaporkan, pertemuan Netanyahu dan Deby akan membuka jalan untuk menjalin hubungan dengan Mali dan Niger, dua negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Dalam konferensi pers bersama Deby, Netanyahu menyatakan akan melakukan serangkaian kunjungan ke negara-negara Arab. Bulan lalu Netanyahu telah melakukan kunjungan ke Oman dan bertemu Sultan Sayyid Qabbos. Setelah Oman, Netanyahu berencana mengunjungi Bahrain.

Kunjungan itu rencananya akan dimanfaatkan Netanyahu untuk menormalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab. Saat ini Israel hanya memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Yordania dan Mesir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement