REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Buenos Aires, Argentina. Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan rombongan terbatas bertolak ke Buenos Aires pada Rabu (28/11), dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Jusuf Kalla mengatakan, dalam pertemuan kali ini para kepala negara akan membahas tentang upaya untuk meredam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina. Selain itu, KTT G20 juga akan mendiskusikan gejala-gejala ekonomi dunia yang bisa menurun akibat perang dagang.
"Agenda tergantung keadaannya tapi yang nanti yang paling banyak dibicarakan ialah bagaimana meredam kemungkinan terjadinya perang dagang antara Cina dan AS,dan bagaimana adanya gejala-gejala ekonomi dunia ini bisa menurun, bisa resesi," ujar Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (27/11).
Jusuf Kalla menambahkan, perang dagang antara Cina dan AS dapat berdampak terhadap perekonomian dunia dan bisa menjalar pada permasalahan lainnya. Oleh karena itu, permasalahan perang dagang ini akan berbahaya apabila tidak segera diredam.
"Karena pasti keterlibatan ekonomi ini, yang namanya globalisasi kalau ada yang kena, pasti akan melebar ini masalah, lebih mendalam masalahnya dan itu sangat berbahaya apabila tidak diredam," kata Jusuf Kalla.
Di sela-sela KTT G20 Jusuf Kalla diagendakan bertemu dengan Pemerintah Argentina, Arab Saudi, Turki, Brazil dan Australia. Sementara agenda lainnya adalah pertemuan dengan warga Indonesia di Buenos Aires.
"Ya beberapa negara sudah ada yang minta kepada saya, ada tiga negara kepada Indonesia. Kita juga minta beberapa kepala negara untuk bertemu," ujar Jusuf Kalla
Diketahui KTT G20 akan berlangsung di Buenos Aires, Argentina pada 30 November hingga 1 Desember 2018. Salah satu harapan yang mengemuka jauh sebelum pertemuan digelar adalah meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Identifikasi kepentingan Pemerintah RI pada KTT G20 2018 kali ini adalah komitmen atas pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang dan inklusif; Komitmen atas sistem perdagangan multilateral yang adil, transparan, rules-based dan non-diskriminatif serta dukungan atas peran perdagangan internasional sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global; Pembentukan sistem pajak internasional yang adil dan efisien; Peningkatan partisipasi emerging economies dan negara berkembang dalam tata kelola ekonomi global; dan Peningkatan koordinasi dan sinergi kebijakan makro ekonomi untuk meminimalkan spillover effects dan downside risks.
Kunjungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla kali ini didampingi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Syafruddin. Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah terlebih dahulu berada di Argentina.