REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS memperpanjang pelemahannya terhadap mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Rabu (29/11) setelah pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Klub Ekonomi New York. Powell mengatakan suku bunga bank sentral masih sedikit di bawah netral, meningkatkan taruhan untuk lebih sedikit kenaikan suku bunga di waktu mendatang.
"Suku bunga masih rendah berdasarkan standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah kisaran luas perkiraan tingkat yang akan menjadi netral untuk ekonomi, yaitu tidak mempercepat atau memperlambat pertumbuhan," kata Powell.
Para investor sebagian besar menganggap pidato terbaru Powell sebagai tanda bahwa The Fed akan memperlambat laju pengetatan kebijakannya. Pasalnya, pernyataan itu secara luas dipandang sebagai dovish shift dari apa yang Powell katakan tentang suku bunga The Fed pada awal Oktober.
Pernyataan Powell pada Oktober menunjukkan bahwa suku bunga sebelumnya adalah sebuah 'jalan panjang' dari apa yang disebut tingkat netral. Hal ini menyebabkan ekspektasi pasar pada kenaikan suku bunga keempat yang akan berlangsung pada Desember tahun ini, menyusul kenaikan sebelumnya pada September.
Powell menekankan dalam sambutannya bahwa laju bertahap menaikkan suku bunga The Fed dimaksudkan untuk menyeimbangkan risiko-risiko. "The Fed menganggap sama seriusnya risiko kenaikan terlalu cepat dan pelambatan ekspansi ekonomi, serta di sisi lain kenaikan terlalu lambat dan mendorong inflasi lebih tinggi atau ketidakstabilan keuangan," ujarnya.
Perubahan nada dalam kenaikan suku bunga terjadi hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengecam Powell dalam sebuah wawancara dengan Washington Post. Trump menyatakan sedikit tidak senang dengan pengangkatan Powell awal tahun ini.
Trump menyebut kenaikan suku bunga The Fed tahun ini ke kisaran 2,00 persen hingga 2,25 persen sebagai way off base dan 'kesalahan'. Menurutnya, biaya pinjaman yang lebih tinggi memperlambat ekonomi AS.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1376 dolar AS dari 1,1295 dolar AS pada sesi sebelumnya. Nilai tukar pound Inggris meningkat menjadi 1,2834 dolar AS dari 1,2733 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7314 dolar AS dari 0,7223 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,53 yen Jepang, lebih rendah dari 113,78 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9930 franc Swiss dari 0,9986 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3271 dolar Kanada dari 1,3299 dolar Kanada.
Baca juga, Ketua The Fed Indikasikan Suku Bunga Dekati Netral