Kamis 13 Dec 2018 21:50 WIB

Peningkatan SDM Jadi Kunci Hadapi Revolusi Industri 4.0

Dibutuhkan SDM yang tangkas, teguh, bisa berkolaboratif dan terus berkembang

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang bahan tekstil menata kain dagangannya di Sentra Tekstil, Kawasan Cipadu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (25/7). Pemerintah telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0 menyambut revolusi industri.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pedagang bahan tekstil menata kain dagangannya di Sentra Tekstil, Kawasan Cipadu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (25/7). Pemerintah telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0 menyambut revolusi industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kualitas sumber daya manusia (SDM) wajib ditingkatkan agar Indonesia bisa bersaing di era industri 4.0.  Pada era yang disebut dengan revolusi industri keempat ditandai dengan robotisasi dan digitalisasi,  muncul penemuan baru seperti mobil tanpa pengemudi, robot pintar, hingga artificial intellegent.

Disrupsi pun terjadi di berbagai lini dan membawa pengaruh sangat besar, salah satunya di dunia korporasi. Peran SDM dalam menghadapi revolusi industry 4.0 jadi salah satu sorotan dalam forum rutin dunia human resources (HR) yang diinisiasi Kubik Leadership, di Jakarta, Kamis (13/12).  

Country HR Director- GE Indonesia Rudi Afandy, menjelaskan, SDM yang dibutuhkan saat ini adalah mereka yang memiliki kompetensi berupa ketangkasan, keteguhan, kolaboratif, dan berkeinginan untuk terus berkembang. 

Namun, kata dia, masih sedikit ditemukan SDM seperti seperti itu. Bisnis yang berkembang pesat harus disertai dengan kesiapan SDM dan organisasinya.  

“Menjadi tantangan besar untuk para HCD (human centered design) untuk dalam waktu singkat menemukan dan menciptakan karyawan yang sesuai dengan perubahan zaman. Bagian HCD pun sudah mulai memikirkan platform terbaik untuk mengembangkan para karyawan dan talenta yang dimiliki,” kata dia

Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia yang juga Direktur Kubik Leadership,  mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya berfokus pada pengembangan karyawan, tetapi juga menyiapkan pemimpin yang hebat, tangguh dan bisa membawa organisasi melewati berbagai tantangan yang muncul.  

“Syarat utama untuk itu, adalah munculnya kepercayaan dan respek tim kepadanya,” kata dia. 

Jamil menjelaskan, dengan adanya perpaduan dua hal, yakni pemimpin yang hebat, dan karyawan yang sesuai dengan perubahan, sebuah perusahaan atau organisasi akan bisa bersaing di revolusi industri keempat. “Tidak lagi gagap menyambut era revolusi industri keempat,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement