REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan fokus menggarap layanan bagi nasabah kaya atau prioritas. Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, dengan gerakan #AyoHijrah yang terus digencarkan, prioritas segmen perseroan tumbuh positif.
“Pertumbuhan segmen high-end mampu melampaui target yang kami tetapkan di awal tahun” kata Permana melalui siaran pers, Jumat, (14/12).
Secara umum, nominal dana yang ditempatkan oleh nasabah kaya di perbankan Indonesia tetap tumbuh. Jika mengacu pada data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), per Agustus 2018 dana simpanan untuk kategori Rp 500 juta ke atas sebesar lebih dari Rp 3.000 triliun atau tumbuh sekitar 4,9 persen secara tahunan.
Dana kelolaan Muamalat Prioritas pun per akhir November 2018 meningkat signifikan sebesar 155 persen secara year on year (yoy). Perlu diketahui, untuk menjadi nasabah prioritas di Bank Muamalat, dana yang ditempatkan minimal Rp 500 juta.
Jika target 2019 tersebut tercapai diharapkan kontribusi Muamalat Prioritas bisa meningkat menjadi sekitar 15 persen dari total portofolio Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat. Saat ini kontribusi Muamalat Prioritas mencapai 10 persen dari total DPK perseroan.
Guna mencapai target tersebut, pionir bank syariah di Indonesia ini membuka Muamalat Prioritas Centre di 5 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung. Selain itu, perseroan terus berupaya meningkatkan layanan agar semakin banyak masyarakat yang menjadi nasabah sesuai dengan kampanye #AyoHijrah yang tengah dicanangkan tersebut.