Jumat 14 Dec 2018 17:40 WIB

Bank Muamalat Fokus Garap Nasabah Prioritas

Segmen nasabah prioritas Bank Muamalat tumbuh positif.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K Permana (kedua kiri) menjelaskan produk-produk Bank Muamalat #AyoHijrah bersama nasabah dan mintra pada acara Customer Gathering, di di Fox Harris Hotel, Kota Bandung, Kamis (13/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K Permana (kedua kiri) menjelaskan produk-produk Bank Muamalat #AyoHijrah bersama nasabah dan mintra pada acara Customer Gathering, di di Fox Harris Hotel, Kota Bandung, Kamis (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan fokus menggarap layanan bagi nasabah kaya atau prioritas. Chief Executive Officer (CEO) Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, dengan gerakan #AyoHijrah yang terus digencarkan, prioritas segmen perseroan tumbuh positif.

 

“Pertumbuhan segmen high-end mampu melampaui target yang kami tetapkan di awal tahun” kata Permana melalui siaran pers, Jumat, (14/12).

 

Secara umum, nominal dana yang ditempatkan oleh nasabah kaya di perbankan Indonesia tetap tumbuh. Jika mengacu pada data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), per Agustus 2018 dana simpanan untuk kategori Rp 500 juta ke atas sebesar lebih dari Rp 3.000 triliun atau tumbuh sekitar 4,9 persen secara tahunan.

 

Dana kelolaan Muamalat Prioritas pun per akhir November 2018 meningkat signifikan sebesar 155 persen secara year on year (yoy). Perlu diketahui, untuk menjadi nasabah prioritas di Bank Muamalat, dana yang ditempatkan minimal Rp 500 juta.

 

Jika target 2019 tersebut tercapai diharapkan kontribusi Muamalat Prioritas bisa meningkat menjadi sekitar 15 persen dari total portofolio Dana Pihak Ketiga  (DPK) Bank Muamalat. Saat ini kontribusi Muamalat Prioritas mencapai 10 persen dari total DPK perseroan.

 

Guna mencapai target tersebut, pionir bank syariah di Indonesia ini membuka Muamalat Prioritas Centre di 5 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung. Selain itu, perseroan terus berupaya meningkatkan layanan agar semakin banyak masyarakat yang menjadi nasabah sesuai dengan kampanye #AyoHijrah yang tengah dicanangkan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement