Kamis 20 Dec 2018 10:36 WIB

The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan

Pejabat The Fed memperkirakan akan ada dua kali kenaikan suku bunga tahun depan.

Chairman Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Chairman Bank Sentral Amerika Serikat Jerome Powell.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada Rabu (19/12) waktu setempat menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar 25 basis poin. Namun, the Fed mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat tahun depan karena ekonomi AS diperkirakan akan mendingin.

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga acuan, fed fund rate (FFR), menjadi 2,25 hingga 2,50 persen," kata The Fed dalam pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.

Ini menandai kenaikan suku bunga The Fed keempat kali tahun ini dan langkah kesembilan sejak akhir 2015, ketika bank sentral bergerak maju di jalur normalisasi kebijakan moneter. The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS telah terus menguat dan kegiatan ekonomi telah naik pada tingkat yang kuat sejak pertemuan kebijakan terakhir pada November. Sementara itu, pertumbuhan investasi tetap bisnis telah moderat dari langkah cepat di awal tahun.

Baca juga, UOB Prediksi The Fed Naikkan Suku Bunga Dua Kali

Pejabat-pejabat The Fed memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sebesar tiga persen tahun ini. Perkiraan ini sedikit lebih rendah daripada estimasi 3,1 persen pada September, menurut proyeksi ekonomi terbaru The Fed yang dirilis pada Rabu.

Para pejabat The Fed juga merevisi turun perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi AS pada 2019 menjadi 2,3 persen dari estimasi sebelumnya sebesar 2,5 persen. Dengan pelambatan yang diperkirakan dalam ekonomi AS, pejabat-pejabat The Fed memperkirakan dua kali kenaikan suku bunga pada tahun depan, turun dari estimasi tiga kali kenaikan pada September.

"Meskipun memiliki latar belakang ekonomi yang kuat dan ekspektasi kami untuk pertumbuhan yang sehat, kami telah melihat perkembangan yang mungkin menandakan beberapa pelemahan, relatif terhadap apa yang kami perkirakan beberapa bulan lalu," kata Ketua The Fed Jerome Powell pada konferensi pers, Rabu (19/12).

Powell mengatakan, inflasi memberikan kesabaran bagi The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga. Namun, Powell menekankan, keputusan kebijakan The Fed bukan karena penyesuaian saja. "Ada tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi tentang jalur dan tujuan peningkatan (suku bunga) lebih lanjut," katanya.

Pertemuan The Fed terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mendesak bank sentral untuk menahan diri untuk menaikan suku bunga lebih lanjut, mengutip gejolak pasar baru-baru ini. "Rasakan pasar, jangan hanya pergi dengan angka-angka yang tidak berarti," kata Trump pada Selasa (18/12) pagi.

Ketika ditanya tentang bagaimana ia memandang pasar, Powell mengatakan bahwa para pejabat The Fed akan mencari perubahan-perubahan material dalam kondisi-kondisi keuangan karena volatilitas pasar tidak selalu menghasilkan dampak ekonomi besar. "Kami mengikuti pasar dengan sangat hati-hati tetapi ingat, dari sudut pandang ekonomi makro, tidak ada satu pun pasar yang menjadi indikator tunggal yang dominan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement