REPUBLIKA.CO.ID, KUALA TANJUNG -- Perwakilan perusahaan pelayaran Wan Hai Lines, Hendra Kesuma menilai keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung atau Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) dapat mengefisienkan waktu dan biaya pengiriman barang.
"Kami selaku perwakilan dari Wan Hai Lines tentunya ingin mencoba bagaimana berpartisipasi, membantu transportasi pengiriman barang dari Kuala Tanjung langsung ke negara tujuan sehingga bisa meningkatkan efisiensi dalam waktu dan juga dari biaya," ujarnya di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Kamis (27/12).
Terkait efisiensi waktu, Hendry mencontohkan pengapalan dari Kuala Tanjung ke Shanghai, Cina, apabila barang yang sama dikapalkan dari Pelabuhan Belawan paling cepat memakan waktu 12 hari. Namun jika pengiriman dilakukan dari Pelabuhan Kuala Tanjung, hanya memakan waktu sekitar delapan hari.
"Tidak transit lagi, walaupun kapalnya ada berhenti namun tidak perlu transit lagi karena sudah onboard," katanya.
Sedangkan terkait efisiensi biaya, menurut Hendry, Pelabuhan Kuala Tanjung dari sisi impor barang membantu dengan langsung berlabuh di pelabuhan tersebut tanpa perlu melalui Port Klang, Malaysia atau Singapura. "Tentunya biaya transit sekitar 200-300 dolar AS per kontainer bisa dihemat," katanya.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 melakukan pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung berupa kegiatan pengapalan perdana ekspor sebanyak 180 box atau 205 Teus melalui rute langsung/direct call intra-Asia. Saat ini, pelabuhan itu telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern dengan didukung sistem IT yang terintegrasi.
Guna meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dilayani Container Crane bertenaga listrik dengan kapasitas 45 ton dan mampu menangani peti kemas dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I Bambang Eka Cahyana berharap Pelabuhan Kuala Tanjung mendorong potensi ekonomi daerah. "Kami berharap dengan pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung ini mampu mendorong pembangunan ekonomi daerah, khususnya potensi ekonomi Sumatera Utara sekaligus menekan biaya logistik di Indonesia," ujar Bambang.
Baca juga, Pelabuhan Kuala Tanjung Layani Ekspor Hingga 100 Ribu Teus