Kamis 10 Jan 2019 21:17 WIB

Stapac Lanjutkan Tren Kemenangan

Kunci kemenangan Stapac terjadi di kuarter 3 usai mengeliminasi para pemain Pacific.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Stapac Jakarta mengalahkan Pacifik Caesar Surabaya. Dalam laga yang digelar Kamis (10/1) di Sritex Arena Solo Jawa Tengah, Stapac menang 77-55.
Foto: dok. IBL
Stapac Jakarta mengalahkan Pacifik Caesar Surabaya. Dalam laga yang digelar Kamis (10/1) di Sritex Arena Solo Jawa Tengah, Stapac menang 77-55.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Stapac Jakarta melanjutkan tren kemenangannya. Dalam lanjutan IBL Pertamax Seri IV, Kamis (10/1), di Sritex Arena Solo, Jawa Tengah, tim asuhan Giedrius Zibenas ini menang 77-55 dari Pacific Caesar Surabaya.

Meski sempat terlambat panas, tertinggal 17-20 di kuarter pertama, Stapac membalikkan keadaan saat waktu istirahat dengan skor 38-36. Kunci kemenangan Stapac terjadi di kuarter tiga.

Stapac sukses mengeliminasi para pemain Pacific. Pada kuarter ini Stapac hanya mencetak enam angka, bahkan dalam lima menit awal Pacifik gagal membuat angka. Sebaliknya, Stapac merajalela dengan 20 angka. Keunggulan ini terus dipertahankan hingga akhir pertandingan Stapac menang 77-55.

Duo pemain asing Stapac menjadi motor serangan. Savon Goodman memimpin dengan 23 angka dan 12 rebound, Kendal Yancy menambahkan dengan 20 angka. Agassi Goantara menjadi satu-satunya yang mencetak angka dua digit dengan 10 angka.

Usai laga, Zibenas mengaku para pemainnya jelek di awal karena tidak sesuai game plan. "Kami dinanti dengan penampilan agresif Kendal Yancy. Kali ini kami memang merotasi pemain cukup merata."

Di kubu Pacific, meski tetap menjadi pendulang angka terbanyak, namun dua pemain asingnya tampil kurang maksimal. Qa'rraan Aleem Calhoun mencetak 15 angka dan Mathew Van Pelt menyumbang 11 angka.

Pelatih kepala Pacific, Kencana Wukir mengakui, timnya hanya bagus di satu kuarter awal. "Di awal sesuai rencana, namun seiring bikin kesalahan sendiri dimanfaatkan Stapac jadi angka, bikin kami drop. Terutama di kuarter ketiga," ujarnya usai laga.

Coach Kiki, sapaan akrabnya menambahkan, lebih parahnya lagi usaha untuk mengejar angka terlihat terburu-buru. "Hal ini membuat kami sulit bounce back, jadi tenggelam. Bahkan di akhir gim banyak pemain terbawa emosi, kurang tenang, dan Stapac bisa memanfaatkan itu."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement