Jumat 18 Jan 2019 20:57 WIB

PJSI Persilakan Atlet Pindah Cabang Asal Berkomitmen

Pernyataan Bachtiar itu mengacu pada aduan Forum Peduli Olahraga.

Pertandingan judo.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pertandingan judo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) mempersilakan atlet-atlet judo nasional yang ingin pindah ke cabang olahraga bela diri lain, seperti sambo atau kurash. Akan tetapi, PJSI mengingatkan mereka harus tetap berkomitmen dalam cabang yang dipilihnya.

"Kami tidak melarang atlet untuk pindah cabang olahraga. Silakan saja berlatih sambo dan judo. Tapi, kami minta atlet untuk tetap fokus karena atlet yang sudah punya peringkat tinggi tidak bisa berpindah-pindah dari satu cabang olahraga ke cabang lain dalam pertandingan," kata Sekretaris Jenderal PB PSJI Bachtiar Utomo dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (18/1).

Pernyataan Bachtiar itu mengacu pada aduan Forum Peduli Olahraga ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta terkait larangan para pejudo tampil dalam olahraga lain. Menyusul surat komitmen dari PB PJSI kepada atlet, pelatih, wasit, dan pengurus judo Indonesia.

"Kami akan kembali mengacu pada aturan Federasi Judo Internasional terkait atlet yang akan mengikuti pertandingan-pertandingan resmi judo. Atlet yang sudah kami bina selama ini harus memberikan komitmen mereka. Tapi, kami tetap mempersilakan atlet jika ingin pindah ke cabang lain," kata Bachtiar yang juga menjabat sebagai Direktur Pengadaan Perum Bulog itu.

PB PJSI, lanjut Bachtiar, mempersilakan atlet judo yang akan pindah ke cabang lain untuk memutuskan pilihan mereka dalam waktu 30 hari dengan mengisi surat komitmen yang telah disiapkan.

"Kami memberikan kesempatan memilih cabang kepada 22 atlet judo yang mengikuti cabang lain. Sebanyak 11 atlet sudah kembali ke cabang judo. Kami minta atlet untuk fokus berlatih dan bertanding pada judo," katanya.

Namun, PJSI masih memberikan kesempatan kepada atlet judo yang pindah ke cabang bela diri lain seperti sambo, kurash, atau jujitsu untuk berlatih judo. Dalam rapat kerja nasional, keputusan mayoritas peserta memutuskan untuk mempersilakan atlet, pelatih, wasit, dan pengurus yang pindah cabang olahraga dengan tegas. Prestasi, kata dia, tidak bisa hadir tanpa ketegasan.

Sebelumnya, Ketua Forum Peduli Olahraga Krisna Bayu mengatakan sikap PJSI telah melanggar hak asasi manusia karena mengeluarkan surat larangan terhadap atlet judo untuk memilih cabang lain.

"Setiap orang boleh mengembangkan diri dan berprestasi untuk kebanggaan bangsa," kata Krisna.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement