REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Rekor buruk Inter Milan melawan Sassuolo berlanjut ketika mereka ditahan imbang 0-0 di Giuseppe Meazza, Ahad (20/1) dini hari WIB. Sassuolo kini sudah menjalani sembilan laga dengan tujuh di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Inter terpaksa bermain secara tertutup untuk pertandingan kedua berturut-turut sebagai hukuman atas pelecehan rasialis yang ditujukan pada pemain belakang Napoli Kalidou Koulibaly oleh beberapa penggemar selama pertandingan Boxing Day. Tetapi Serie A mengizinkan sekitar 11 ribu anak sekolah setempat untuk menghadiri pertandingan.
Selain itu, kedua tim mengenakan lencana "BUU" di lengan baju mereka sebagai bagian dari kampanye anti-rasialisme baru Inter. Ini bertujuan untuk mengubah apa yang dianggap sebagai kebisingan rasialis di Italia menjadi akronim untuk memerangi hal itu yang diberi nama "Brothers Universally United".
Sassuolo memulai laga lebih kuat, dengan tembakan Manuel Locatelli melebar dari kejauhan dan Kevin-Prince Boateng memaksa penyelamatan dari kiper Inter Samir Handanovic. Namun tuan rumah perlahan menguasai permainan dan menciptakan peluang terbaik pada babak pertama. Mantan pemain sayap Sassuolo, Matteo Politano, menuntaskan peluang yang dapat ditahan oleh Andrea Consigli.
Boateng kembali memaksa Handanovic untuk beraksi dengan sundulan yang kuat 10 menit setelah turun minum. Tim tandang hampir memetik kemenangan ketika tembakan Jeremie Boga diselamatkan sebelum upaya lanjutan Mehdi Bourabia dapat diblokir.
Inter tetap di tempat ketiga dengan 40 poin, empat angka di belakang Napoli. Sementara Sassuolo tetap di urutan 12 dengan 26 poin.
Sebelumnya pada Sabtu (19/1), Roma mengakhiri 12 pertandingan tandang Torino yang tak terkalahkan dengan kemenangan 3-2 yang mendebarkan di Stadio Olimpico. Adapun gol individu luar biasa dari Gervinho membuat Parma menang 2-1 saat tandang di Udinese.