Ahad 20 Jan 2019 17:14 WIB

73 Orang Tewas Akibat Ledakan Pipa Minyak di Meksiko

Orang-orang menjerit dan menangis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Budi Raharjo
Tentara menjaga area pipa bahan bakar di Tlahuelilpan, Hidalgo, Meksiko, yang meledak dan memakan korban jiwa.
Foto: Secretary of National Defense via AP
Tentara menjaga area pipa bahan bakar di Tlahuelilpan, Hidalgo, Meksiko, yang meledak dan memakan korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, TLAHUELILPAN -- Setidaknya 73 orang tewas setelah pipa bahan bakar minyak (BBM) di kota Tlahuelilpan di negara bagian Hidalgo, Meksiko, meledak pada Jumat (18/1) malam waktu setempat. Ledakan terjadi karena pipa mengalami keretakan akibat ulah pencuri BBM.

Ledakan pipa BBM menyebabkan warga yang tinggal di sekitar area tersebut berlari berhamburan. Veronica Jimenez (46 tahun), seorang wartawan lokal yang tiba di lokasi kejadian cukup awal sempat menyaksikan kengerian akibat ledakan.

"Ketika ledakan terjadi, orang-orang berlari ke arah yang berbeda, memohon pertolongan, beberapa terbakar dan tanpa pakaian," kata Jimenez seperti ditulis Reuters.

"Kulit beberapa orang terkelupas, sangat mengerikan. Orang-orang menjerit dan menangis, mereka meneriakkan nama-nama suami, saudara lelaki, dan anggota keluarga mereka," ujar Jimenez menambahkan.

Pada Sabtu (19/1), petugas forensik mengisi kantong mayat dengan sisa-sisa tubuh yang telah hangus di sekitar lokasi ledakan. Insiden tersebut menjadi salah satu paling mematikan yang menghantam infrastruktur perminyakan Meksiko yang bermasalah dalam beberapa tahun.

Gubernur Hidalgo Omar Fayad mengatakan sedikitnya 73 orang telah dilaporkan tewas dalam insiden itu. Sebanyak 74 lainnya mengalami luka-luka.

Menurut Fayad, mereka yang mengalami luka-luka kondisinya semakin memburuk. Sebagian dari mereka menderita luka bakar di hampir seluruh bagian tubuhnya. "Beberapa anak di bawah umur yang paling parah terluka bisa dirujuk untuk perawatan medis di Galveston, Texas," katanya.

Pada Sabtu sore waktu setempat, lebih dari 100 orang berkumpul di pusat kebudayaan setempat. Mereka berharap memperoleh informasi tentang anggota keluarganya yang hilang. Sebab sekitar 54 jenazah terbakar sangat parah sehingga membutuhkan waktu untuk proses identifikasi.

Ledakan pipa telah menyebabkan Tlahuelilpan mengalami kelangkaan BBM. Hal itu akhirnya mendorong warga di sana datang ke lokasi kejadian untuk menciduk sisa-sisa BBM yang tergenang.

"Semua orang datang untuk melihat apakah mereka bisa mendapatkan bensin untuk mobil mereka, tidak ada (BBM) sama sekali di pom bensin," ujar Isaias Garcia (50 tahun), seorang petani yang berada di lokasi ledakan.

Presiden Meksiko Lopez Obrador telah bersumpah untuk membasmi pencurian BBM yang berlangsung di kilang-kilang minyak di negaranya. Pada akhir Desember, dia memerintahkan pipa BBM ditutup.

Hal itu menyebabkan pasokan BBM di Meksiko tengah, termasuk di Hidalgo, menyusut drastis. Menurut media lokal, lebih dari separuh pom bensin di daerah tersebut tutup pekan ini.

Perusahaan minyak milik Pemerintah Meksiko, Petroleos Mexicanos (Pemex) mengatakan, terdapat 10 keran BBM ilegal di Hidalgo dalam tiga bulan terakhir. Namun Pemex atau Obrador tak mengatakan dengan tepat kapan katup ke pipa ditutup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement