REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj secara resmi meluncurkan 'Program 34 Ribu Dai Medsos' dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) yang digelar di Auditorium Bina Karna, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1). Kiai Said berharap dai-dai medsos tersebut bisa menyebarkan pemahaman yang moderat dan toleran melalui media sosial.
Menurut dia, sejak dulu dulu dakwah NU memang selalu mempertahankan aqidah ahlussunah wal jamaah (Aswaja). "Sejak dulu dakwah NU untuk mempertahankan aqidah aswaja dan akhlakul karimah, yang tasamuh, moderat dan toleran," ujar Kiai Said usai meluncurkan program 34 Ribu Dai Medsos.
Kiai Said mengatakan, Rakornas LDNU tersebut merupakan program rutin yang digelar PBNU untuk memperbincangkan berbagai program. Di antaranya terkait dengan programP34 ribu Dai tersebut.
"PBNU kan punya lembaga dakwah namanya, sekarang Ketuanya Kiai Agus Salim, mengadakan Rakernas. Ada program-program yang akan dibicarakan," ucapnya.
Sementara itu, Mustasyar PBNU, KH Ma'ruf Amin mengatakan, medis sosial dan dunia internet harus dimanfaatkan oleh para dai NU tersebut untuk menangkal paham-paham yang menyimpang. "Ini harus diefektifkan dan dimanfaatkan untuk menangkal paham-paham yang menyimpang itu, yang masih mempertentangan Islam dan kebangsaan," ujar Kiai Ma'ruf saat menyampaikan tausiyah dalam acara Rakornas itu.
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 ini mengatakan, Rakornas LDNU tersebut mempunyai nilai strategis. Karena itu, dia berharap Rakernas yang dihadiri 1.500 peserta ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang berharga dan bisa meletakkan langkah-langkah strategis, baik dengan dakwah lisan lewat ceramah ataupun dengan dakwah tulisan di media sosial.
Kiai Ma'ruf yakin langkah LDNU tersebut akan bisa mengubah persepsi masyarakat yang sudah banyak menyimpang di media sosial. Karena itu, dia pun mengimbau kepada para dai NU untuk selalu menjaga agama dan negara. "Saudara ini harus menjadi penjaga agama dan penjaga negara," kata Kiai Ma'ruf yang dalam acara ini mengalungkan surban kepada perwakilan LDNU se-Indonesia.
Di tempat yang sama, Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar menjelaskan, LDNU sebagai lembaga di bawah PBNU memiliki kewajiban untuk menyelamatkan anak bangsa dari informasi hoaks. Khususnya yang berkaitan dengan agama. Karena itu, LDNU meluncurkan Program 34 Ribu Dai medsos itu.
"Saat medsos yang sedemikian rupa kebanyakan dan lain sebagainya, maka NU mempunyai kewajiban untuk bagaimana menyelamatkan anak bangsa dari pembelokan-pembelokan, dari berita-berita hoaks atau penciptaan hoaks yang menyesatkan. Ini kewajiban," jelasnya.
Namun, tambah dia, sebenarnya 34 ribu dai medsos tersebut masih kurang jumlahnya melihat begitu cepatnya informasi yang tersebar di media sosial. Namun, Kiai Akhyar yakin puluhan ribu dai medsos NU itu akan mampu mengisi kecerdasan spiritual anak bangsa. "Anak bangsa 85 persen masuk usia produktif. Kalau kita tidak mengisi kecerdasan spritual jiwanya, akan dibawa kemana bangsa ini," ujarnya.